Mohon tunggu...
Arum Indah Sari
Arum Indah Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas Jember Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Ilmu Administrasi Negara

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Strategi Pemasaran Berbasis Digital Marketing pada Usaha Laundry di Desa Tegal Waru, Jember

29 Agustus 2021   13:55 Diperbarui: 3 September 2021   17:26 842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adapun awal perencanaan kegiatan ini dilakukan komunikasi dengan Penanggung Jawab Kepala Desa Tegal Waru dalam meminta izin dan dukungan dalam berlangsungnya Program KKN Back to Village 3. Wawancara dan diskusi yang dilaksanakan dengan Penanggung Jawab Kepala Desa Tegal Waru diantaranya, yaitu waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan serta konsep pelaksanaan kegiatan. Pada tahap perencanaan ini diidentifikasikan permasalahan usaha laundry di Desa Tegal Waru terkait dengan sulitnya mendapat pelanggan dan penurunan omset yang drastis, serta mengkomunikasikan segala hal mengenai pelaksanaan pengabdian baik konsep pelaksanaan kegiatan maupun solusi yang akan dilakukan untuk pengoptimalan bisnis usaha laundry yang ditekuni sasaran. Demikian juga didiskusikan langsung dengan sasaran mengenai perencanaan program yang akan di realisasikan kepada usaha laundry.

Terkait dengan program kerja (Proker) pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village 3 di Desa Tegal Waru, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember ini dapat dicermati pada: (1) Model Canvas Pelaksanaan KKN Back to Village 3 di Desa Tegal Waru, dan juga (2) Model Dampak (Impact) Pelaksanaan KKN Back to Village 3 di Desa Tegal Waru.

 Model Canvas Pelaksanaan KKN Back to Village 3 di Desa Tegal Waru

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Model Dampak (Impact) Pelaksanaan KKN Back to Village 3 di Desa Tegal Waru

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Kegiatan Pelatihan Kepada Sasaran KKN Back to Village 3

Tahap pelaksanaan program kerja dilakukan dengan pelaku usaha laundry sebagai sasaran kegiatan. Pada pelaksanaan program kerja tersebut terbagi ke dalam 4 (empat) minggu, dimana setiap minggunya terdapat fokus kegiatan tersendiri. Kegiatan pada minggu ke-1 (minggu pertama) adalah mengumpulkan dan mempelajari data potensi desa, melakukan perkenalan dengan sasaran, mendiskusikan permasalahan dengan sasaran di masa pandemi Covid-19, mendiskusikan dengan sasaran terkait dengan program mengatasi permasalahan yang dihadapi sasaran tersebut, mendiskusikan dengan sasaran terkait dengan program kerja KKN guna mengatasi permasalahan yang dihadapi sasaran tersebut.

Berdasarkan data yang didapat menyatakan bahwa usaha laundry di Desa Tegal Waru mengalami kesulitan untuk mendapatkan pelanggan dan penurunan omset drastis karena usaha laundry masih pasif dalam melaksanakan usaha bisnisnya, yakni kurangnya pengembangan dan strategi pemasaran dari usaha serta minimnya pemahaman dan pemanfaatan teknologi seperti media sosial. Pemahaman mengenai dunia digital marketing, branding, dan creative content juga menjadi salah satu penyebab usaha laundry ini cukup kesulitan menghadapi dampak dari pandemi Covid-19. Untuk mempermudah dalam membantu dan melaksanakan program kerja, maka disusunlah materi yang akan dijadikan sarana pelatihan kepada sasaran.

Pada minggu ke-2 (minggu ke dua) melakukan kegiatan pemaparan materi pelatihan yang terdapat 2 (dua) poin penting di dalamnya. Materi pelatihan pada poin 1 (pertama) berisi penjelasan mengenai langkah-langkah kreatif dan inovatif yang harus digunakan untuk menambah peluang usaha laundry menjadi lebih menarik dan unik dari kompetitor lainnya. Sedangkan materi pelatihan pada poin 2 (ke dua) menjelaskan suatu gambaran berbisnis yang tepat di masa pandemi Covid19. Pada kegiatan pemaparan materi pelatihan poin 2 (ke dua) ini sasaran mendapat materi tentang media sosial, marketplace, dan cara berbisnis pada platform tersebut. 

Kegiatan Pendampingan Kepada Sasaran KKN Back to Village 3

Pada minggu ke-3 (minggu ke tiga) kegiatannya adalah pendampingan sasaran dalam perancangan pengembangan, pengenalan usaha, pelayanan, dan fasilitas kreatif, inovatif serta dibutuhkan konsumen. Kegiatan pertama diisi dengan survei pengembangan, pemasaran usaha, serta pelayanan dan fasilitas seperti apa yang dibutuhkan pasar serta perancangan pelayanan dan fasilitas seperti penentuan harga, biaya bahan baku pelayanan dan fasilitas, dan STP (Segmenting, Targetting, Positioning). Pada tahap ini ditemukan untuk membuat pelayanan pemilihan parfum/wangi laundry terhadap konsumen. Hal ini diputuskan karena pelayanan tersebut sedang banyak diminati. Kegiatan kedua adalah membeli bahan baku untuk media pelayanan. Pembelian bahan baku dilakukan di Toko Mayang Parfum, yaitu toko yang khusus menjual berbagai kebutuhan arfum seperti parfum laundry dengan kualitas bagus dan harga terjangkau. Setelah bahan baku sudah terkumpul maka kegiatan yang dilaksanakan adalah menata dan membuat daftar nama parfum sesuai dengan wanginya yang dilakukan oleh sasaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun