demi puisi yang kukandung sendiri,
sejarah baru saja dilahirkan dari rahim gestalt dan sketsa rindu
bait-baitnya menebas jarak langit dan tanah
kemudian bercerita tentang samudera yang tak habis-habis menatap
kapal-kapal
demi intuisi mimpi khairan tadi malam,
angin mengajaknya melempar batu cadas kelam
sebelum akhirnya menemui tuan skeptis lorong-lorong
untuk sekedar menyampaikan saham kekasihnya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!