di mana wasiat kaum terkirim
dari keduluan yang purba
takdir menggumpal di dinding-dinding urdu
menimbun catatan-catatan mimpi beratus tahun lamanya.
dan kitmir, dibalut kesetiaan di hatinya,
serak membaca ayat-ayat musim
dengan nada terdengar lirih
angin menghardik segala cuaca
"biarkan mereka menggali zaman
mencari tahu alamat waktu yang ditinggalkan!"
maka bila tuhan berkata,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!