gumpalan awan putih berserak
memayungi perjalanan lintas usia
bagi para pemuda yang menuhankan iman di dada.
jalan-jalan terjal, hutan, sungai, dan perbukitan
telah terlampaui bunga do'a
jejak sajak pun menghilang.
segala yang digariskan tuk perbekalan tak habis-habis,
sepanjang nafas yang tersengal menahmidkan tuhan.
pada sebuah rumah tua perjalanan dihentikan.
(mari kita singgahi!)
rumah tua itu bernama al-kahf
di mana wasiat kaum terkirim
dari keduluan yang purba
takdir menggumpal di dinding-dinding urdu
menimbun catatan-catatan mimpi beratus tahun lamanya.
dan kitmir, dibalut kesetiaan di hatinya,
serak membaca ayat-ayat musim
dengan nada terdengar lirih
angin menghardik segala cuaca
"biarkan mereka menggali zaman
mencari tahu alamat waktu yang ditinggalkan!"
maka bila tuhan berkata,
jadilah! maka jadilah ia!
(para pemuda redivius nabi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H