Makalah atau paper adalah salah satu bentuk karya ilmiah yang memuat pembahasan mengenai suatu masalah tertentu. Pembahasan ini didasarkan pada data empiris yang diperoleh langsung dari lapangan, yang berarti data tersebut dikumpulkan melalui observasi, survei, eksperimen, atau metode pengumpulan data lainnya yang bersifat langsung dan nyata. Selain didasarkan data empiris, makalah juga merupakan hasil dari kajian literatur yang komprehensif. Â Dalam konteks ini, penulis melakukan tinjauan terhadap berbagai sumber pustaka yang relevan dengan topik yang dibahas, seperti buku, jurnal, artikel, dan dokumen lainnya. Makalah dianggap sebagai bentuk karya ilmiah yang paling sederhana dibandingkan dengan jenis karya ilmiah lainnya, seperti skripsi, tesis, atau disertasi. Meskipun demikian, makalah tetap harus memenuhi kaidah-kaidah ilmiah, seperti kejelasan tujuan, ketepatan metode, keakuratan data, serta kekrtitisan dalam analisis dan interprestasi.
- Laporan Penelitian
Laporan penelitian adalah tulisan yang menyajikan hasil dari suatu penelitian yang telah dilakukan. Laporan ini disusun melalui tahapan-tahapan tertentu yang mengikuti metode ilmiah. Dengan kata lain, laporan penelitian merupakan hasil tulisan yang disusun secara sistematis berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh dan dianalisis oleh peneliti. Peneliti mengolah data yang telah dikumpulkan dari objek penelitian. Data tersebut kemudian dianalisis untuk memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. Analisis ini dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan kesimpulan yang valid dan dapat diandalkan.
- Skripsi
Skripsi adalah karya ilmiah hasil penelitian mandiri yang menjadi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana (S-1). Skripsi membahas masalah dalam bidang ilmu sesuai dengan jurusan yang ditempuh oleh mahasiswa, berdasarkan kaidah-kaidah ilmiah yang berlaku. Pendapat yang diajukan dalam skripsi harus didukung oleh data dan fakta empiris, sehingga dapat memberikan kontribusi yang valid dan dapat diandalkan dalam bidang keilmuan terkait. Skripsi tidak hanya menjadi syarat akademik, tetapi juga merupakan bukti bahwa mahasiswa telah mencapai kompetensi yang diperlukan dalam bidang studinya.
- Tesis
Tesis adalah karya tulis ilmiah hasil penelitian mandiri yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister (S-2). Seperti halnya skripsi, tesis membahas permasalahan berdasarkan data dan fakta empiris, namun dengan cakupan dan kedalaman analisis yang lebih mendalam dibandingkan skripsi. Dalam tesis, peneliti mengajukan dan membahas satu atau lebih hipotesis, yang kemudian dianalisis secara komprehensif. Melalui tesis, mahasiswa menunjukkan kemampuannya dalam memahami, menganalisis, dan menjelaskan permasalahan yang relevan dengan bidang studi yang dipelajarinya.
- Disertasi
Disertasi adalah karya ilmiah hasil penelitian mandiri yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor (S-3). Disertasi memuat pembahasan mendalam mengenai suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta empiris serta analisis terperinci. Dengan kata lain, disertasi adalah karya ilmiah yang mengandung temuan baru dalam bidang keilmuan. Topik disertasi disesuaikan dengan bidang studi yang sedang ditempuh oleh mahasiswa yang bersangkutan, sehingga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan di bidang tersebut.
- Jurnal
Jurnal adalah karya ilmiah hasil penelitian yang diterbitkan atau dipublikasikan secara berkala. Artikel dalam jurnal umumnya membahas topik-topik yang sedang diminati atau relevan bagi masyarakat dan komunitas ilmiah pada saat publikasi. Topik-topik ini bisa mencakup berbagai isu kontemporer, perkembangan terbaru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta temuan penelitian yang memiliki potensi untuk memberikan dampak signifikan. Untuk memastikan kualitas dan kredibilitas ilmiah, artikel yang akan diterbitkan dalam jurnal biasanya harus melalui proses review (peer review). Proses ini melibatkan penilaian oleh para ahli di bidang terkait yang memastikan bahwa penelitian tersebut memenuhi standar kualitas, keandalan, dan orisinilitas.
3. Penggunaan Bahasa dalam Karya Ilmiah
Menulis pada dasarnya melibatkan dua aspek utama, yaitu mengenai apa yang akan ditulis dan bagaimana cara menuliskannya. Aspek pertama berhubungan dengan isi tulisan, sedangkan aspek kedua mencakup aspek kebahasaan dan teknik penulisan. Meskipun keduanya saling berkaitan, ada orang berpendapat bahwa isi tulisan lebih penting dari pada cara penulisan dan aspek kebahasaannya. Pendapat tersebut layak untuk dipertanyakan, karena meskipun ide atau gagasan dalam tulisan ilmiah sangat baik, pembaca tidak akan dapat memahami maksudnya dengan jelas jika disampaikan dengan bahasa yang tidak tepat, sehingga kualitas tulisan tersebut menjadi berkurang.
Penggunaan bahasa dalam karya tulis ilmiah adalah bahasa ragam tulis, bukan ragam lisan. Sudjiman dan Sugono (1989, seperti dikutip dalam Indrastuti, 2019) menjelaskan bahwa ragam tulis karya ilmiah haruslah jelas, lugas, dan komunikatif agar pembaca dapat memahami isinya dengan mudah. Kejelasan dalam penyampaian informasi memastikan bahwa setiap ide atau argumen yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh pembaca. Kelugasan bahasa menghindarkan dari penggunaan kata-kata yang bertele-tele atau tidak perlu, sehingga pesan dapat tersampaikan dengan efektif. Selain itu, ragam bahasa tulis dalam karya ilmiah harus menggunakan bentuk-bentuk baku yang mencakup tata bahasa, ejaan, struktur kalimat yang sesuai dengan standar yang berlaku. Hal ini penting untuk menjaga konsistensi, formalitas, dan kredibilitas tulisan. Penggunaan bahasa yang baku juga menunjukkan profesionalisme dan menghormati pembaca, serta mempermudah proses penelaahan dan pengeditan oleh editor.
4. Teknik Menulis Karya Ilmiah
Karya ilmiah jenis apa pun ditulis (diketik) dengan jarak dua spasi, kecuali untuk kutipan yang panjangnya melewati lima baris. Proses pengetikan diatur sedemikian rupa agar hasil ketikan berjarak 4 cm dari bagian pinggir kanan dan atas, serta 3 cm dari bagian pinggir kiri dan bawah. Saat memasuki alinea baru, ketikan dijorokkan ke dalam sebanyak tujuh ketukan. Hal ini membantu dalam visualisasi struktur paragraf dan memudahkan pembaca untuk membedakan antara paragraf yang satu dengan paragraf lainnya. Dalam penulisan angka di bawah sepuluh harus ditulis dengan huruf, kecuali jika menyatakan satuan ukuran seperti kg, cm, m, dan satuan ukuran lainnya. Hal ini untuk memastikan kejelasan dan konsistensi dalam penulisan angka.
Setiap halaman diberi nomor menggunakan angka biasa. Nomor halaman ditempatkan di bagian atas sebelah kanan, kecuali untuk halaman yang memulai bab baru, barulah ditempatkan di tengah bagian bawah. Pada bagian awal seperti judul, kata pengantar, daftar isi, dan daftar tabel, nomor halaman menggunakan huruf Romawi kecil dan ditempatkan di tengah bagian bawah. Judul bab ditulis menggunakan huruf besar dan ditempatkan di tengah bagian atas halaman. Nomor bab menggunakan angka Romawi besar. Format ini memastikan konsistensi dan keterbacaan karya ilmiah, memudahkan pembaca dalam mengikuti struktur dokumen dan menemukan informasi yang dibutuhkan dengan mudah.
Nomor halaman yang ditempatkan dengan tepat, membantu dalam navigasi dokumen, sementara penggunaan huruf Romawi kecil untuk bagian awal memberikan diferensiasi yang jelas antara bagian pendahuluan dan isi utama dokumen. Penulisan judul bab dengan huruf besar di tengah bagian atas halaman, serta penggunaan angka Romawi besar untuk nomor bab memberikan tampilan yang formal dan terstruktur sesuai dengan standar penulisan ilmiah.