Prinsip itulah yang akhirnya mampu mengantarkan Amos Bardi dalam mencapai cita-citanya. Setelah menjadi seorang pengacara, Amos Bardi tidak pernah bisa melepaskan kecintaannya terhadap musik klasik yang dulunya diajarkan oleh Paman Giovanni.
Amos Bardi tetap aktif bekerja di pengadilan di pagi hari dan bekerja memainkan piano dan menyanyi di sebuah bar pada malam harinya. Kualitas vokal Amos sangat disanjung pengunjung tempat kerjanya, bahkan mempesona gadis cantik bernama Elena.
Pentingnya kedisplinan dalam menjaga kualitas suara
Meskipun banyak yang menyanjung suaranya, Amos menganggap suaranya masih belum menemukan nada-nada yang tepat. Layaknya piano yang harus rutin perawatan, vokal seorang penyanyi juga harus melakukan perawatan rutin.
Hingga akhirnya Amos berkenalan dengan seorang Maestro handal dari Spanyol yang bernama Suarez Infiesta.
Sang Maestro mulai menerapkan kedisplinan kepada Amos untuk menjadi penyanyi tenor yang hebat, dan melarangnya bekerja di bar lagi. Bahkan, Amos harus mulai mengatur pola tidur dan harus menghemat suaranya.
Dengan bantuan Maestro, Amos mulai mengalami perkembangan dalam bernyanyi menggunakan suara tenor. Cita-cita menjadi seorang penyanyi opera sudah di depan mata, namun pencapaiannya tidaklah mudah dan banyak rintangan.
Film The Music of Silence banyak memberikan pesan bermakna, kisahnya benar-benar membuat geleng kepala dengan aktivitas Amos Bardi. Excited dengan keberanian Amos, namun ada juga scene yang mengiris hati.
Film ini juga bisa memberikan pesan supaya tetap optimis kepada para orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus, serta jangan membatasi kemampuan kreatifitasnya.
Biarkan mereka tetap melompat tinggi meskipun memiliki keterbatasan dan ingatlah untuk tetap bangkit dari kegagalan atau keterpurukan. Bila potensi yang dimiliki bisa muncul, maka tembuslah kotak korek api.
Jangan biarkan kotak korek api menjadi penghambat prestasi dalam kehidupan sehari serta yakinlah setiap orang memiliki berkah dan takdirnya masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H