Yeaaahhhh acara tahunan yang diadakan oleh Summarecon Kelapa Gading sedang berlangsung meriah loh “The 14th Jakarta Fashion & Food Festival “ dari tanggal 7 April - 7 Mei 2017 dan kali ini KompasianerPenggila Kuliner berkesempatan untuk ikut memeriahkan JFFF tahun ini. Sesuai namanya, tentunya para Kompasianer pun lebih focus untuk mengupas kuliner Indonesia yang berada di La Piazza yaitu Kampoeng Tempo Doeloe dan Wine & Cheese Expo.
Kampoeng Tempo Doeloe memang rutin diadakan oleh Summarecon Kelapa Gading Jakarta dan tahun ini mengangkat tema dekorasi “Kampung Layang-Layang” yang diikuti oleh 101 peserta UKM dan pengusaha kuliner yang menyajikan lebih dari 200 ragam menu nusantara yaitu Sate Ayam Madura Bintang 5, Soto Udang Medan Bu Ari, Bakso Gledek, Bagoja (Bakso Goreng Gajah), Es Pisang Ijo “Paling Enak” dan masih banyak lagi.
Di antara semua booth kuliner, terdapat tiga booth khusus yang sedang dilombakan yaitu pemenang tiga kategori “Kompetisi Mie Warisan Nusantara” yang sebelumnya telah melewati babak penyisihan pada tanggal 17-19 Maret 2017 dengan kategori Mie Ayam, Mie Nusantara dan Mie Non Halal yang memperebutkan hadiah total Rp. 60.000.000,- dengan penilaian berdasarkan penjualan tertinggi di Kampoeng Tempo Doeloe JFFF 2017.
Sudah pernah tahu Bakso Goreng Gajah??? Inilah salah satu booth yang membutuhkan perjuangan untuk mendapatkan satu Bakso Goreng Gajah karena harus mengantri panjang sambil menunggu bakso yang masih digoreng sudah matang dan bisa disajikan. Tiga wajan berukuran besar dengan minyak goreng yang penuh diletakkan di depan booth sehingga pelanggan bisa langsung melihat proses pembuatan dan penggorengan Bakso Goreng Gajah ini. Saya dan pelanggan lainnya dengan sabar mengantri sambil berguman “untuk makan bakso goreng aja harus sauna terlebih dahulu hehehe” namun hawa panas ini tidak menyurutkan antusias untuk menyantap Bakso Goreng Gajah. Harga satu Bakso Goreng Gajah rasa ayam dibandrol seharga Rp. 8.000,- dengan ukuran sebesar bola tenis, dan untuk Bakso Goreng rasa ayam udang harus mengeluarkan uang sebesar Rp. 13.000,- Saat menikmati bakso goreng ini bisa dicocolkan ke saos sambal yang telah disediakan oleh penjualnya.
Dodol berasal dari bahan tepung ketan, santan dan gula merah yang dimasak dengan waktu yang sangat lama (berjam-jam) dan proses pembuatan dodol bisa dilihat langsung di Dapur Dodol Betawi Bang Rizal bahkan pengunjung juga bisa mencicipi dodol yang masih panas. Dodol yang dibuat di Kampoeng Tempo Doeloe ada dua macam yaitu Dodol Original dan Dodol Ketan Hitam yang dimasak di tiap kuali besar dengan bahan utama tepung ketan/ketan hitam sebanyak 12 liter yang menghasilkan dodol sebanyak 35 kilogram.
Itulah beberapa kuliner unik yang banyak menarik minat saya dan pengunjung lainnya di Kampoeng Tempo Doeloe JFFF 2017 dan masih ada makanan unik lainnya untuk menjadi pilihan seperti Es Roti Bakar, Hejo-Hejo Tjendol, Kulit Ayam Crispy Boy dan masih banyak lagi. Silahkan datang ke Food Festival Kampoeng Doeloe dan mencoba kuliner nusantara yang memiliki keunikan serta daya tarik tertentu.