Mohon tunggu...
Arum Nurjanah
Arum Nurjanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi saya berenang, traveling, dan kulineran

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perkembangan Konsep Diri, Moral, Emosi, Sikap, Nilai dan Kreatif

15 November 2024   01:06 Diperbarui: 15 November 2024   01:12 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

A. Teori Belajar Psikologi Kognitif

A. Pengertian konsep diri

     Konsep diri merupakan pandangan dan evaluasi individu terhadap dirinya sendiri dan mencakup berbagai aspek seperti aspek fisik, psikologis, sosial, dan emosional. Pengertian konsep diri dijelaskan lebih detail di bawah ini' Definisi Umum: Konsep diri adalah gambaran keseluruhan yang dimiliki seseorang tentang dirinya.Hal ini termasuk menilai keyakinan, perasaan, karakteristik dan kemampuan individu.

B. Jenis-Jenis dan Aspek Konsep Diri

Diri Fisik: Persepsi individu terhadap kondisi fisiknya, termasuk penampilan dan kesehatan.

Diri Sosial: Bagaimana individu memandang perannya dalam interaksi sosial dan hubungan dengan orang lain.

Diri Emosional: Perasaan seseorang terhadap dirinya sendiri, seperti harga diri dan kepuasan hidup.

B. Perkembangan Emosi

A. Pengertian emosi

     Emosi adalah respons psikologis dan fisiologis yang muncul sebagai reaksi terhadap stimulus tertentu. Ini mencakup perasaan subjektif seperti kegembiraan, kesedihan, kemarahan, ketakutan, cinta, dan rasa bersalah, serta respons fisik seperti peningkatan denyut jantung dan pernapasan yang cepat.

B. Karakteristik Perkembangan Emosi

     Jean Piaget menekankan hubungan antara perkembangan kognitif dan emosional. Ia mengembangkan teori tahap perkembangan kognitif yang terkait dengan pemahaman emosi.

     Berikut adalah gambaran teori perkembangan emosi:

  •      Sensorimotor (0-2 tahun)
  •      Pra Operasional (2-7 tahun)
  •      Operasional Konkret (7-11 tahun)
  •      Operasional Formal (12 tahun dan seterusnya)

C. Jenis -- Jenis Emosi

  •      Emosi Bahagia
  •      Emosi Sedih
  •      Emosi Takut
  •      Emosi Jijik
  •      Emosi Marah
  •      Emosi Terkejut

D. Hubungan Antara Emosi dan Tingkah Laku

     Emosi yang positif tentunya dapat membawa dampak yang positif pada perilaku individu dan perilaku yang positif akan dapat memperlambat terjadinya perubahan fisik pada individu tersebut dan sebaliknya. Jika ia mendapatkan stimulus dari luar yang negatif, maka tingkah laku individu tersebut akan berubah negatif dan akan memicu terjadinya percepatan perubahan fisik pada individu.

E. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi

     Daajali ( 2007: 38) menjelaskan bahwa timbulnya emosi dikarenakan di antaranya:

  • Rangsangan yang Menimbulkan Emosi
  • Perubahan Fisik dan Fisiologis

F. Perbedaan Individu dalam Perkembangan Emosi

     Perbedaan itu sebagian disebabkan oleh keadaan fisik anak pada saat itu dan taraf kemampuan intelektualnya, dan sebagian lagi disebabkan oleh kondisi lingkungan. Anak yang sehat cenderung kurang emosional dibandingkan dengan anak yang kurang sehat.

G. Upaya mengembangkan emosi remaja dan implikasinya bagi Pendidikan

     Upaya yang dilakukan dalam Pendidikan untuk mengembangkan emosi remaja agar dapat berkembang ke arah memiliki kecerdasan emosional adalah dengan mengembangkan kegiatan-kegiatan yang didalamnya mengandung materi.

C. Perkembangan Moral, Nilai Dan Sikap

A. Pengertian Moral, Nilai dan Sikap

  • Moral adalah ajaran tentang baik buruknya perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya.
  • Nilai merupakan dasar pertimbangan bagi individu untuk melakukan sesuatu.
  • Sikap adalah respons terhadap suatu objek sebagai perwujudan dari sistem nilai dan moral.

B. Teori Perkembangan Moral

     Dalam teori Kohlberg, penalaran yang mendasari respons seseorang kepada dilema moral, dan bukan jawaban itu sendiri, yang mengindikasikan tahapan perkembangan moral. Teori ini menyatakan bahwa perkembangan moral terjadi dalam enam tahap dan logika moralnya berfokus pada keadilan, diantaranya adalah :

  • Memperhatikan ketaatan dan hukuman
  • Memperhatikan pemuasan kebutuhan
  • Memperhatikan cutra anak baik
  • Memperhatikan hukum dan peraturan
  • Memperhatikan hak perseorangan
  • Memperhatikan prinsip-prinsip etika

C. Karakteristik Moral, Nilai, dan Sikap Remaja

     Karakteristik nilai, moral, dan sikap remaja merupakan aspek penting dalam perkembangan mereka. Pada tahap ini, remaja mulai memiliki pandangan moral yang semakin abstrak, tidak hanya terikat pada situasi tertentu, tetapi juga pada prinsip-prinsip yang lebih universal. Kemandirian dan kematangan moral sangat penting dalam setiap tingkah laku remaja, sehingga mereka dapat mengembangkan akhlak dan sikap yang baik melalui identifikasi dan imitasi terhadap tokoh atau model tertentu. Penilaian moral remaja menjadi lebih kognitif, memungkinkan mereka berpikir abstrak dan memecahkan masalah- masalah yang bersifat hipotetis.

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Nilai, Moral Dan Sikap

  • Lingkungan Sosial
  • Kemampuan Kognitif
  • Keragaman Individual
  • Pengalaman Awal
  • Komunikasi dan Partisipasi
  • Pendidikan dan Kurikulum

E. Perbedaan Individu dalam Perkembangan Moral, Nilai, dan Sikap

     Perbedaan individu dalam perkembangan moral, nilai, dan sikap sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk karakteristik pribadi, lingkungan sosial, dan pengalaman hidup. Setiap individu memiliki keunikan yang memengaruhi cara mereka memahami dan menerapkan nilai-nilai moral.

F. Upaya Pengembangan Moral, Nilai, dan Sikap Serta Implikasinya Bagi Pendidikan

     Upaya yang harus dilakukan oleh siswa sekolah dasar dengan Pendidikan moral atau dengan pendidikan karakter, karena dengan pendidikan ini bisa membentuk potensi, seperti membangun iman dengan begini anak-anak biasa mengendalikan dirinya dan bisa mempertanggungjawabkan apa yang mereka perbuat nantinya, memupuk akhlak dengan begini akan menghasilkan anak- anak yang budinya mulia, dan adanya pendidikan yang berbasis minat dan bakat yang dapat menempatkan anak dengan keahliannya masing-masing.

D. Perkembangan Kreativitas

A. Pengertian Kreativitas dan Contohnya

     Kreativitas menurut Santrock (2002) yaitu kemampuan untuk memikirkan sesuatu dengan cara-cara yang baru dan tidak biasa serta melahirkan suatu solusi yang unik terhadap masalah-masalah yang dihadapi. Contohnya adalah Kreativitas melalui Imajinasi: Anak dapat menggunakan benda-benda sederhana seperti sapu untuk bermain seolah-olah itu adalah kuda, atau kursi yang dijadikan mobil. Aktivitas ini membantu anak mengembangkan imajinasi mereka dan menciptakan ide-ide baru tanpa batasan realitas sehari-hari.

     Jean Piaget, menurutnya ada empat tahap perkembangan, yang akan dijabarkan melalui penjelasan dan gambar seperti dibawah ini:

  • Tahap Sensori-Motori
  • Tahap Pra-Operasional
  • Tahap Operasional Konkret
  • Tahap Operasional Formal

B. Tahap - Tahap Kreativitas

     Wallas mengemukakan empat tahapan proses kreatif: persiapan (preparation), inkubasi (incubation), iluminasi (illumination), dan verifikasi (verification). Keempat aspek ini saling terkait dan membentuk suatu proses sistematis yang bertujuan untuk menghasilkan ide baru yang dapat diterima oleh realitas.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi berkembangnya Kreativitas

     Banyak faktor yang mempengaruhi perkembagan pada anak antara lain:

  • Lingkungan Sosial
  • Dukungan Orang Tua
  • Stimulasi dan Pengalaman Jenis stimulasi yang diberikan kepada anak serta pengalaman yang mereka alami juga turut berperan dalam mengembangkan kreativitas.

D. Karakteristik Kreativitas Anak

     Kreativitas anak merupakan potensi alami yang muncul sejak dini dan dapat dilihat melalui berbagai karakteristik. Anak yang kreatif menunjukkan kelancaran berpikir, yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan dengan cepat, serta keluwesan, yang mencerminkan fleksibilitas dalam berpikir dan kemampuan untuk melihat masalah dari berbagai sudut pandang. Selain itu, orisinalitas menjadi ciri penting, di mana anak mampu menciptakan ide-ide unik yang tidak terpikirkan oleh orang lain. Mereka juga memiliki kemampuan elaborasi, yaitu memperkaya gagasan dengan detail tambahan, sehingga membuat ide tersebut lebih berkualitas.

E. Upaya membantu mengembangkan kreativitas dan implikasinya dalam Pendidikan

     Pengembangan kreativitas siswa dalam pendidikan sangat penting untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan inovatif. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan metode pembelajaran aktif, seperti diskusi kelompok dan proyek kolaboratif, yang mendorong siswa untuk terlibat secara langsung dalam proses belajar.  Selain itu, pendekatan inquiry yang memungkinkan siswa untuk bertanya dan mencari jawaban sendiri juga dapat meningkatkan kreativitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun