Mohon tunggu...
Arum Nurjanah
Arum Nurjanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi saya berenang, traveling, dan kulineran

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hereditas dan Lingkungan Dalam Proses Perkembangan

8 November 2024   09:24 Diperbarui: 8 November 2024   09:46 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Faktor kemampuan anak : faktor yang menjadikan seorang anak dapat mengembangkan potensi yang ada di dalam dirinya.

Faktor pertumbuhan anak : faktor yang mendorong anak mengetahui bakat dan minat di setiap pertumbuhan dan perkembangan secara alami sehingga jika pertumbuhan anak itu normal maka dia akan bersikap energik, aktif dan responsif terhadap kemampuan yang dimiliki. sebaliknya jika, pertumbuhan anak tidak normal maka anak tersebut tidak bisa mengenal bakal dan kemampuan yang dimiliki (Lubis, 2020). 

     Adapun Kelebihan Teori Nativisme diantaranya adalah Dapat menonjolkan bakat yang manusia miliki, mendorong perwujudan diri sebagai manusia berkompetensi, membantu manusia dalam penentuan dari sebuah pilihan, dan mendorong perkembangan potensi diri manusia. Sedangkan kekurangan Teori Nativisme diantaranya adalah Pandangan negative dari teori ini adalah seolah-olah manusia memiliki sifat-sifat sulit diubah karena sifat-sifat turunan telah melekat padanya sejak lahir.

C. Penggabungan Pengaruh Hereditas dan Lingkungan Dalam Proses Perkembangan Individu Dalam Teori Konvergensi

     Istilah konvergensi berasal dari kata konvergen yang berarti bersifat menuju satu titik pertemuan. Menurut kamus psikologi, yang dimaksud teori konvergensi adalah interaksi antara faktor hereditas dan faktor lingkungan dalam proses perkembangan tingkah laku. Jadi menurut teori konvergensi ini, hereditas tidak akan berkembang secara wajar apabila tidak diberi rangsangan dari faktor lingkungan. dan sebaliknya, rangsangan lingkungan tidak kan membina perkembangan tingkah laku baik tanpa didasari oleh factor hereditas.

     Teori Konvergensi merupakan perpaduan antara teori Empirisme dan teori Nativisme. Teori Konvergensi menyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan manusia tergantung pada dua faktor, yaitu : bakat atau pembawaan dari lingkungan.

D. Pengaruh Faktor Hereditas dan Lingkungan Terhadap Perkembangan Individu Dalam Aspek Fisik, Kognitif, Emosional, dan Sosial

     Berikut merupakan pengaruh dari kedua faktor tersebut terhadap perkembangan individu dalam aspek fisik, kognitif, emosional, dan sosial.

1. Pengaruh Hereditas
    a) Aspek Fisik: Faktor hereditas memainkan peranan penting dalam menentukan karakteristik fisik, seperti tinggi badan, warna kulit, dan kecenderungan terhadap penyakit tertentu. Gen-gen yang diturunkan dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tubuh secara keseluruhan.
    b) Aspek Kognitif: Dalam aspek kognitif, hereditas dapat mempengaruhi kemampuan intelektual, seperti kecerdasan dan bakat.
    c) Aspek Emosional: Sifat emosional, seperti kecenderungan untuk mengalami kecemasan atau depresi, juga dapat dipengaruhi oleh factor genetik.
    d) Aspek Sosial: Hereditas dapat mempengaruhi kemampuan sosial, seperti temperamen dan kepribadian.

2. Pengaruh Lingkungan
    a) Aspek Fisik: Lingkungan, seperti nutrisi dan aktivitas fisik, sangat memengaruhi perkembangan fisik individu. Akses terhadap makanan bergizi dan kesempatan untuk berolahraga dapat memperbaiki kesehatan fisik dan pertumbuhan.
    b) Aspek Kognitif: Pendidikan dan stimulasi mental di lingkungan sekitar, seperti interaksi dengan orang tua dan guru, sangat berpengaruh terhadap perkembangan kognitif
    c) Aspek Emosional: Lingkungan emosional, termasuk dukungan social dan hubungan interpersonal, sangat penting untuk perkembangan emosional. Keluarga yang mendukung dan lingkungan yang aman dapat membantu individu mengembangkan keterampilan pengelolaan emosi yang baik.
    d) Interaksi sosial di lingkungan, seperti di sekolah dan komunitas, membentuk kemampuan sosial individu. Pengalaman berinteraksi dengan berbagai orang dapat meningkatkan keterampilan sosial dan empati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun