Mohon tunggu...
Arum Wijayanti
Arum Wijayanti Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa

seorang gadis berumur 21 yang sangat riang dan suka membagikan apapun yang telah ia lalui hari demi hari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inovasi Pengembangan Media Peningkatan Minat Literasi Peserta Didik di SDN 2 Jagaraga oleh Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 7

29 Juni 2024   10:30 Diperbarui: 29 Juni 2024   10:43 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu program dari Kemendikbud riset yakni 'kampus mengajar' merupakan salah satu program unggulan untuk meningkatkan minat literasi dan numerasi peserta didik di dalam sekolah. Focus utama dari kampus mengajar ini tidak hanya membantu meningkatkan literasi dan numerasi bagi peserta didik pada tingkatan sekolah dasar saja, tetapi juga pada tingkat SMP maupun SMA/SMK yang di anggab masih tertinggal atau kurang dalam hal tersebut. Tentuya tidak hanya  peningkatan literasi dan numerasi saja, kampus mengajar juga mengadakan program untuk mengenalkan IT bagi para peserta didik dan juga ibu/bapak guru.

Pada tanggal 26 Februari hingga 16 Juni tahun 2024 adalah periode dari kampus mengajar Angkatan 7. Dimana pada kesempatan kali ini para mahasiswa dapat langsung berkolaborasi dengan kepala sekolah, guru pamong dan guru di sekolah penugasan yang telah di tetapkan. Dengan berfokus pada peningkatan literasi dan numerasi untuk peserta didik.

Dengan turunnya mahasiswa sebagai patner atau mintra guru di sekolah, di harapakan akan meningkatkan literasi dan numerasi peserta didik, tentu para mahasiswa memiliki banyak inovasi dalam meningkatkan minat literasi bagi peserta didik yang dapat di terapkan di sekolah. Seperti contoh pengalaman dari Arum Wijayanti salah satu mahasiswa kampus mengajar yang bertugas selama kurang lebih 4 bulan di SDN 2 Jagaraga.  Tentu saja berbagai inovasi yang di terapkan dapat membantu untuk meningkatan minat literasi peserta didik.

Tidak hanya berfokus kepada peningkatan minat literasi peserta didik di dalam kelas saja, tetapi juga berfokus peningkatan minat literasi di luar kelas. Dengan kata lain peserta didik juga mampu melaksanakan literasi di luar kelas saat sedang bersantai menikmati waktu luang saat jam istirahat tengah berlangsung.  Berikut adalah beberapa contoh inovasi media yang dapat di terapkan oleh sekolah dalam peningkatan literasi peserta didik.

  • Peta Perubahan Wujud Benda

Media peta perubahan wujud benda merupakan salah satu media literasi yang di buat untuk memudahkan peserta didik untuk belajar di dalam kelas. Di lengkapi dengan penjelasan yang mudah di pahami, lalu terdapat juga gambar dari contoh perubahan wujud yang bisa di alami oleh benda dengan bantuan manusia atau secara alami terjadi. Misalnya pada benda perupa gas yang mengalami perubahan secara alami atau seperti es batu yang awalnya cair dapat berubah menjadi beku dengan bantuan manusia.

Cara penggunaan media ini cukup mudah dimana peserta didik dan guru dapat memainakan sebuah permainan sederhana, misalnya setelah di jelaskan oleh guru. Peserta didik di minta untuk Menyusun gambar yang sudah di sediakan berdasarkan oleh kelompoknya. Tentu cara ini akan sangat membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Dan tentunya akan menjadikan pengalaman yang menyenangkan untuk peserta didik.

Sasaran penggunaan media pembelajaran ini dapat di gunakan di kelas 3 sekolah dasar yang masih tergolong kelas rendah dan tentunya pengaplikasian media pembelajaran ini akan sangat membantu peserta didik untuk mengambarkan secara jelas contoh-contoh perubahan benda yang dapat terjadi di sekitarmya.

PETA PERUBAHAN WUJUD BENDA (Dok. pribadi)
PETA PERUBAHAN WUJUD BENDA (Dok. pribadi)

Salah satu alasan lainnya mengapa penulis membuat media di atas adalah di karenakan pada kelas 3 sekolah dasar, masih membutuhkan berbagai alat peragai untuk mendeskripsikan dan melihat secara langsung apa saja dari benda dan contoh apa saja dari perubahan wujud benda yang akan terjadi di sekitar mereka. Tentunya akan menjadi pembelajaran yang menarik bagi peserta didik di sekolah dasar.

  • Scrapbook Digital

Biasanya scrapbook identik dengan kertas atau seperti Namanya 'buku' disini, penulis membuat scrapbook secara digital dan secara langsung di sajikan kepada peserta didik di dalam kelas dengan berbagai alasan yang ada. Salah satunya adalah memberikan pengalaman baru kepada peserta didik untuk mempelajari berbagai media pembelajaran yang ada. Tidak hanya berpaku kepada kertas maupun buku. Terlebih lagi dengan pesatnya teknologi masa kini, menurut penulis tidak ada salahnya menggunakan scrapbook digital sebagai salah satu media pembelajaran yang menarik minat peserta didik.

Scrapbook yang penulis sajikan kepada peserta didik kelas 3 yang lalu adalah mengenai berbagai keberagaman kebudayaan di indonesia. Misalnya tentang makan khas, alat music tradisional, pakaian adat, rumah adat, dan juga senjata tradisional khas dari nusantara yang bisa di lihat dengan jelas oleh peserta didik melalui scrapbook tersebut

PEMBELAJARAN SCRAPBOOK DIGITAL (Dok. pribadi)
PEMBELAJARAN SCRAPBOOK DIGITAL (Dok. pribadi)
Pada awalnya peserta didik kelas 3 saat mengatahui kami akan belajar mengenai keberagaman kebudayaan khas nusantara, cenderung membuat ekspresi yang bosan dan tidak tertarik dengan materi yang akan kami pelajari, tetapi saat penulis mengeluarkan laptop dan membuka scrapbook yang sudah di siapkan. Terlihat peserta didik sangat antusias untuk membelajari materi tersebut.

Tidak jarang peserta didik juga merasa tidak sabaran ingin melihat dan mengetahui apa saja keberagaman kebudaan khas nusantara yang selanjutnya akan kita pelajari. Tentu penggunaan media pembelajaran yang tepat akan sangat membantu pembelajaran di dalam kelas, bagi guru maupun bagi peserta didik.

  • Poster dan madding

Selain media yang dapat di jelaskan langsung di dalam kelas, ada juga penunjang minat literasi peserta didik melalui media cetak yang beragam dan menarik. Tentu dengan adanya poster, peserta didik akan lebih memahami tentang isi dari ungkapan yang tersedia di dalam poster tersebut. dengan mengambil contoh poster perkalian, peserta didik di waktu luang akan bisa membaca poster tersebut. untuk membantu penghapalan perkalian maupun sebagai pengingat bila peserta didik lupa tentang hasil dari perkelian tersebut.

Lalu ada juga madding yang memiliki tema berbeda pada setiap bulannya akan memberikan wawasan lebih bagi peserta didik, tentunya madding juga dapat membantu menunjang minat literasi peserta didik, terlebih lagi biasanya madding akan selalu di perbarui dengan tema yang berbeda tergantung pada memperingati hari tertentu atau dengan adanya topik yang menarik untuk peserta didik.

MADING SEKOLAH (Dok. pribadi)
MADING SEKOLAH (Dok. pribadi)

POSTER (Dok. pribadi)
POSTER (Dok. pribadi)

Sasaran dari poster dan juga madding ini akan sangat luas atau bisa di gunakan oleh peserta didik dari kelas 1-6  tergantung dari isi dan juga materi yang tersaji. Tentunya untuk kelas satu tidak akan lepas dari alfabet di karenakan pada kelas 1 masih banyak terdapat peserta didik yang masih belum lancar membaca. Dan utnuk kelas tinggi seperti kelas 6 akan lebih mudah di isi dengan adanya sosialisasi secara ringkas mengenai pembekalan setelah lulus dari tingkatan sekolah dasar.

Poster tidak hanya berisikan topik-topik pembelajaran yang dapat di sajikan kepada peserta didik. Tapi poster juga dapat berisikan kalimat ajakan untuk peserta didik. Misalnya ajakan untuk membaca ataupun berisikan larangan untuk melakukan bullying dan selalu mengasihi sesama teman di dalam kelas, sekolah maupun di lingkungan rumah.

  • Name tag tumbuhan

Seperti pengantar di atas, tidak hanya berfokus kepada peningkatan literasi peserta didik di dalam kelas, tetapi juga berfokus kepada literasi peserta didik di luar kelas dengan memberikan nama pada tanaman di halaman sekolah yang terbilang cukup beragam dengan harapan peserta didik tetap bisa melakukan literasi di luar kelas saat jam istirahat.

Tentu media yang di gunakan tidak hanya nama tag tumbuhan polos tetapi memiliki banyak variasi yang dapat menarik minat peserta didik untuk membaca. Peserta didik di sekolah dasar masih tinggi akan rasa ingin tahunya, dan dengan itu di adakan penamaan pada tumbuhan agar peserta didik juga mengetahui nama dan jenis dari tanaman yang menghiasi sekolahnya.

NAME TAG TUMBUHAN (Dok. pribadi)
NAME TAG TUMBUHAN (Dok. pribadi)

Nama yang kita kenal, nama latin dan juga terdapat penjelasan ringkas mengenai ciri khas dari tumbuhan tersebut. inovasi pemberian nama pada tanaman ini cukup membantu untuk peningkatan literasi peserta didik.

  • Menonton bersama

Tentu literasi tidak hanya berfokus pada membaca maupun berhitung, tetapi literasi juga dapat terlaksana dari cerita dengeng maupun cerita masyarakat yang dapat di jadikan pembelajaran oleh peserta didik. Dengan adanya menonton bersama, dapat melatih focus dan ingatan peserta didik mengai video yang telah di putar.

Setelah video berakhir, guru atau penulis akan memberikan beberapa pertanyaan terkait dari isi video tersebut, apa saja pembelajaran yang dapat di ambil atau hal dan prilaku yang tidak boleh di lakukan dalam kehidupan keseharian. Maupun pertanyaan sederhana mengenai nama tokoh di dalam video tersebut.

MENONTON BERSAMA (Dok. pribadi)
MENONTON BERSAMA (Dok. pribadi)

Sasaran dari kegiatan ini adalah untuk semua kelas di sekolah dasar dan tentunya sesuai dengan tingkatan yang ada di sekolah tersebut. peserta didik sangat antusias dengan adanya kegiatan ini, tentunya selain hal baru untuk pembelajaran. Menonton bersama seperti ini dapat membantu peserta didik lebih focus kepada pembelajaran yang akan di terima selanjutnya, di karenakan sudah melaksanakan kegiatan belajar sambal bermain sebelumnya.

Beberapa inovasi yang sudah di paparkan akan menjadi beberapa referensi untuk di terapkan di dalam kelas, semoga bermanfaat dan terimakasih!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun