Tak lama kemudian, beberapa orang langsung menghampiri kami menawarkan makanan untuk berbuka. Begitulah, orang Iran memang sangat murah hati.
Setelah azan Magrib bergema, kami pun segera menyantap makanan pemberian tersebut bersama peziarah yang lain.
Baca juga: Mengapa Ada Coca Cola di Iran?
Saya sama sekali tak menemui kesulitan menjelajah Iran saat bulan Ramadan. Saya pun tetap berpuasa seperti biasa. Hawa yang panas memang menjadi kendala kalau kita ingin jalan-jalan di siang hari. Solusinya, saya hanya memulai kegiatan mulai sore hari.
Malam hari selama Ramadan terasa lebih semarak, acara jalan-jalan bisa berlangsung sampai tengah malam atau bahkan menjelang sahur.
Lalu bagaimana kalau Anda non Muslim yang tidak berpuasa, apakah bakal kesulitan menjelajah Iran selama Ramadan?
Menurut saya, Anda tak perlu membatalkan pergi ke Iran karena bulan Ramadan. Restoran di tempat umum memang tutup, namun tempat makan di hotel biasanya tetap buka.Â
Sarapan pagi di hotel juga disajikan seperti biasa, bahkan di hostel tempat saya menginap juga menyediakan makan siang.
Biasanya mereka hanya menyediakan makan pagi saja, tapi khusus Ramadan disajikan juga makan siang untuk membantu wisatawan yang kesulitan menemukan restoran yang tetap buka di luar.
Tempat makan di terminal bus dan bandara juga tetap beroperasi untuk melayani para pejalan. Menurut ajaran Islam, orang yang bebergian memang dibolehkan tak berpuasa.Â