Hype-nya Ramadan dapat kita rasakan saat Buka bersama. Setelah tahun lalu geliatnya vakum karena pandemi, jangan sampai tahun ini kalap nyusun jadwal! Bukber bareng teman-teman dari seluruh jenjang Pendidikan: TK, SD, SMP, SMA, kuliah, teman kantor, teman nongkrong, teman KKN, tetangga sebelah, sampai teman tiktok. Kapan Bukber sama Inner-Cycle nya?
Inner-cycle bagi setiap orang berbeda-beda. Bisa saja semua lini yang disebutkan di atas merupakan orang-orang yang dekat dengan dia. Tatapi, pada umumnya inner-cycle adalah keluarga, orang-orang yang benar-benar dekat dengan kehidupan kita.
Keluarga, mereka lah yang selama setahun kemarin menjadi orang-orang yang sering kita temui di sepetak rumah. Mereka yang menyadarkan bahwa sejauh apapun kita melangkah jauh, akan ada tempat kembali pulang.
Coba deh diinget lagi gimana Ramadan tahun kemarin? Salat beramaah bisa khusyuk di rumah karena masjid ditutup, bisa nimbrung masak di dapur biar gak makan di luar, ngabuburit kreatif #dirumahaja, dan banyak hal yang dilakukan dengan keluarga. Hal-hal yang disadari atau tidak telah berkontribusi dalam mendekatkan antar anggota keluarga, dan betapa berartinya waktu kebersamaan bersama mereka.
Ramadan tahun kemarin memang tidak mudah, bahkan hingga Ramadan tahun ini kita masih perlu bangkit dari keterpurukan di berbagai sektor dengan tetap tertib Prokes. Namun, dibalik itu ada banyak hikmah yang bisa dipetik, salah satunya kepekaan diri terhadap keluarga sebagai lini terdekat di hidup kita.
Inner-cycle Awareness adalah sebuah formula yang dititipkan Allah kepada Rasul-Nya, termaktub dalam Qs. At-Tahrim ayat 6: Â
"Wahai orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allaha terhadap apa yang dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
Dalam Tafsir Jalalyn, ayat ini menggambarkan betapa dahsyatnya siksa api neraka yang dijaga oleh para malaikat bengis lagi kasar. Untuk itu, Allah menghimbau kepada para hambanya untuk menjaga keluarganya agar tidak masuk neraka.
Keluarga merupakan unit terkecil paling efektif dalam menangani penyimpangan sosial. Kalau saja setiap keluarga mampu menangani permasalahannya, maka keadaan masyarakat pun menjadi tenram. Demikianlah urgensi sebuah keluarga sehingga Al-Qur'an pun menitikberatkan hal itu.
Ketika turun ayat ini, Sayyidina Umar bin Khattab pun menanyakan kepada Rasulullah SAW perihal bagaimana caranya menjaga keluarga dari api neraka. Rasulullah pun mengatakan bahwa:
"Larang mereka mengerjakan apa yang kamu dilarang mengerjakannya dan perintahkan mereka dengan apa yang kamu diperintah untuk mengerjakannya."
Perintah dan larangan itu dapat dipelajari teorinya di lembaga-lembaga pendidikan, tetapi penanaman nilainya perlu dilakukan dan dibiasakan di rumah agar menjadi keluarga yang positif dan produktif.
Menurut salah satu penelitian Cornell University, makan bersama dapat meningkatkan produktifitas. Makan bersama dapat mendekatkan satu sama lain, sebab pada saat itu setiap anggota keluarga dapat saling bertukar cerita, bahkan menjadi momen pas untuk orang tua menanamkan nilai-nilai positif kepada anak-anaknya.
Saat bulan Ramadhan, intensitas makan bersama yang barangkali biasanya dilakukan 3x sehari kini menjadi dua kali sehari yaitu pada saat sahur bersama dan buka bersama. Untuk itu, momen Bukber dengan segala keseruannya ini jangan sampai disia-siakan. Selagi bukber kita dapat membangun bonding yang lebih kuat dengan keluarga.
Buka bersama keluarga dapat menjadi ajang evaluasi sejauh mana visi keluarga itu telah tertunaikan. Di meja makan itu juga tersaji nilai-nilai kehidupan yang acap kali tidak didapat di bangku sekolah. Bahwa naik-turun, gelap-terang, sedih-bahagia adalah fase-fase yang harus dilewati dengan sikap terbaik yang akan menyelamatkan kehidupan kita dan keluarga di akhirat kelak.
Yuk, rescehdule jadwal bukbernya. Sudahkah keluarga menjadi prioritas bukber Ramadan tahun ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H