"Dia korban tabrak lari dan ponselnya juga kelindes mobil itu, hancur" lanjutnya lagi dengan menahan sesak di dada.
"Sim card nya masih saya pegang ini kok" lanjutnya lagi sembari mengeluarkan sim-card ponsel pacarnya di kantong depan bajunya dan menunjukkannya pada Stella.
Stella pun terdiam dan makin percaya, pria itu pun melanjutkan "Iya, gimana mau angkat ya soalnya setiap diangkat gaada suara dan sedihnya karena mungkin dia belum tenang"
"Makanya ini ngebuat gila sekaligus sedih" lanjut pria itu lagi.
Stella berkata pelan "Maaf, maaf saya ngga tau"
"Gapapa, maaf mengganggu ketenangannya ya"Â balas pria itu berdiri.
"Minta doanya supaya dia tenang juga" tutup Pria itu sambil membawa ponselnya yang masih saja berdering.
"Untuk ikhlas, sudah pasti" Tutup pria itu sembari meninggalkan meja dan pergi berlalu.
Di siang hari ini mungkin terasa seperti tengah malam bagi Stella. Ia merasa merinding dan hampir tak menyangka jika Ia mendengar cerita barusan bersama kejadiannya. Sungguh siang hari yang sangat tak dimengerti bagi Stella.Â
Ia hanya ingin cepat pulang saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H