Lahirnya World Wide Web
Tim Berners Lee, ilmuwan di CERN, membuat World Wide Web (WWW) pada tahun 1989. Web ini sebenarnya disusun dan dikembangkan untuk memenuhi permintaan berbagi informasi yang otomatis antara ilmuwan di universitas dan lembaga seluruh dunia. Website pertama di dunia adalah CERN, yang didedikasikan untuk proyek World Wide Web itu sendiri yang host-nya di computer NeXT dari Berners Lee. Websitenya mendeskripsikan fitur dasar dari web, seperti bagaimana mengakses dokumen orang lain dan bagaimana memasang servermu sendiri. Akhirnya, pada 30 April 1993, CERN meletakan software World wide Web pada domain public.
(http://home.cern/topics/birth-web)
Sejarah Jurnalisme Online di dunia
Pada tahun 1980-an, BBS (Bulletin Board System) adalah alternative termurah untuk teksvideo, tapi harus melalui computer pribadi bukan televisi. Saat itu adalah masa Compuserve, Prodigy and America Online (AOL). Salah satu Koran yang menggunakan layanan CompuServe adalah The Wall Street Journal. Pada 1990-an, beberapa koran di Amerika Utara juga menggunakan sistem ini, yang kemudian menjadi jurnalisme World Wide Web.
Pada Januari 1994, koran pertama diterbitkan pada WWW: Palo Alto Weekly. Beberapa bulan sebelumnya, Universitas Florida meluncurkan website jurnalisme pertama. Kemudian tahun 1995 adalah kuncinya, dimana sudah ada 150 surat kabar di WWW, dan majalah Editor & Publisher mendedikasikan isu tentang fenomena baru tersebut. Pada Maret tahun itu, majalah Time mendedikasikan isu khusus tentang dunia maya.
Namun, pada tahun itu juga, editor James R. Gaines menyadari bahwa keputusan untuk membuat online berarti editor, penulis, dan koresponden telah membiasakan diri dengan ranah jurnalistik baru: pertukaran yang berlangsung dari pesan computer terhadap pembaca. Majalah Time juga sama seperti media lain, memulai tahun 1995, menyatakan “dialog elektronik antara jurnalis dan audiensnya”.
Ketika World Wide Web diluncurkan, beberapa perusahaan media mulai meninggalkan Servicom atau CompuServe. Beberapa surat kabar menjadi perintis web jurnalisme, di Amerika Serikat, Chicago Tribune didistribusikan oleh America Online (AOL) sejak 1992, lalu, tahun 1993, San Jose Mercury Center, Nando.net (versi online dari koran Nando Times) memutuskan untuk membuat online. Kemudian di Eropa, yang pertama adalah The Electronic Telegraph, versi online dari The Telegraph.
Pada masa itu, beberapa percobaan tentang tablet telah dilakukan bahkan beberapa telah berhasil dibuat. Sayangnya percobaan selalu dihentikan atau bahkan tidak dikomersialkan. Kemudian perusahaan dominan, Netscape Communicator, membuat kerja sama dengan Reuter, ABC Television, The New York Times, The Boston Globe, Times Mirror dan Los Angeles Time pada 1996. Pada tahun itu juga, Microsoft dan NBC membuat televise kabel dan internet (MSNBC).
BBC News, justru baru membuat online pada November 1997. Pada kenyataannya, ada perbincangan antara Microsoft dan BBC yang membuat BBC berubah menjadi MSBBC. Mereka memulai dengan 40 jurnalis yang bekerja untuk web yang sejak awal memang sudah ahli. Hanya dalam satu tahun, 1998, BBC News sebagai surat kabar dinamis menjadi pemimpin situs internet Inggris.
Sejarah di Indonesia
Internet di Indonesia bermula pada tahun 1990-an. Wabah internet mulai mengemuka di publik saat jasa layanan internet komersil pertama yaitu Indonet berdiri pada 1994. Media online pertama di Indonesia adalah Republika Online yang muncul sejak 17 Agustus 1994, tepatnya setahun setelah terbitnya Harian Republika. Kemudian disusul oleh Tempo yang membuat tempointeraktif.com setelah majalahnya dibredel. Lalu pada 2 September 1996 Bisnis Indonesia meluncurkan situsnya. Harian Waspada di Sumatera Utara meluncurkan Waspada Online (www.waspada.co.id) pada 11 Juli 1997, disusul munculnya Kompas Online (www. kompas.com) pada 22 Agustus 1997.
Konten dari media-media online pada masa itu hanya memindahkan halaman edisi cetak ke internet, kecuali tempointeraktif karena tidak memiliki edisi cetak lagi. Selain itu, berita yang ada di internet juga bersifat statis dan belum berorientasi bisnis.
Namun, sifat statis dari media online pada masa itu segera diubahkan oleh munculnya Detik.com yang digagas oleh Budiono Darsono, Yayan Sopyan, Abdul Rahman dan Didi Nugrahadi. Detik.com sendiri muncul pertama kali pada 9 Juli 1998 sebagai media online yang otonom.
Tanpa dukungan media cetak, www.detik.com mengenalkan berita ringkas to the point. Tuntutan untuk memberikan berita secara cepat membuat Detik.com tidak memberikan unsur 5W+1H yang lengkap. Budiono mengenalkan model running news, yakni sebuah penyajian berita serial yang meniru cara breaking news CNN.
Akhir tahun 1990an, media-media online baru mulai banyak bermunculan, seperti astaga.com, satunet.com, lippostar.com, kopitime.com, berpolitik.com, dan masih banyak lagi. Namun kemunculan media online yang seperti jamur ini tidak bertahan lama, tahun 2002 mulai banyak yang gulung tikar. Namun, ditengah tumbangnya media-media online Detik.com, kompas.com dan tempointeraktif.com masih bertahan. Selain itu, republika.com dan beberapa media cetak lain pun masih mempertahankan situs mereka seperti suarapembaruan. com, mediaindonesia.com, dan bisnis.com. Ketika banyak media online yang tumbang, Steve Christian justru meluncurkan kapanlagi.com pada awal 2003.
Akhirnya, pada 1 Maret 2007 PT Media Nusantara Citra (MNC) secara resmi meluncurkan okezone.com. Hal ini membangkitkan keterpurukan media online pada tahun-tahun sebelumnya. Grup Bakrie juga ikut meluncurkan situsnya pada Desember 2008, yaitu Vivanews.com.
Setelahnya, beberapa media melakukan perubahan pada situsnya, sepeteri Kompas dan Tempo. Kompas yang sebelumnya dikenal dengan Kompas Cyber Media atau KCM melakukan rebranding dengan Kompas.com. Grup Tempo yang memiliki tempointeraktif.com juga mengganti nama situsnya menjadi tempo.co karena nama nama tempo.com sudah ada yang menggunakan.
(http://aji.or.id/upload/article_doc/Media_Online.pdf)
Referensi:
Diaz Noci, Javier. 2013. A HISTORY OF JOURNALISM ON THE INTERNET: A state of the art and some methodological trends. Jurnal Revista internacional de Historia de la Comunicación, No.1, Vol.1 Universitat Pompeu Fabra. Dapat diakses melalui: https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&sqi=2&ved=0ahUKEwiKsYCrt7rLAhUPA44KHZKZABoQFgg4MAM&url=https%3A%2F%2Fdialnet.unirioja.es%2Fdescarga%2Farticulo%2F4782870.pdf&usg=AFQjCNE5kDya0r0ebwDiuM4HiJAW-gBrbA&bvm=bv.116573086,d.c2E
Margianto, J. Heru dan Asep Syaefullah. Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika, Problematika Praktik Jurnalisme Online di Indonesia. Jakarta: Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia. Dapat diakses melalui: http://aji.or.id/upload/article_doc/Media_Online.pdf
CERN. The Birth of The Web. Dapat diakses melalui: http://home.cern/topics/birth-web
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H