Konten dari media-media online pada masa itu hanya memindahkan halaman edisi cetak ke internet, kecuali tempointeraktif karena tidak memiliki edisi cetak lagi. Selain itu, berita yang ada di internet juga bersifat statis dan belum berorientasi bisnis.
Namun, sifat statis dari media online pada masa itu segera diubahkan oleh munculnya Detik.com yang digagas oleh Budiono Darsono, Yayan Sopyan, Abdul Rahman dan Didi Nugrahadi. Detik.com sendiri muncul pertama kali pada 9 Juli 1998 sebagai media online yang otonom.
Tanpa dukungan media cetak, www.detik.com mengenalkan berita ringkas to the point. Tuntutan untuk memberikan berita secara cepat membuat Detik.com tidak memberikan unsur 5W+1H yang lengkap. Budiono mengenalkan model running news, yakni sebuah penyajian berita serial yang meniru cara breaking news CNN.
Akhir tahun 1990an, media-media online baru mulai banyak bermunculan, seperti astaga.com, satunet.com, lippostar.com, kopitime.com, berpolitik.com, dan masih banyak lagi. Namun kemunculan media online yang seperti jamur ini tidak bertahan lama, tahun 2002 mulai banyak yang gulung tikar. Namun, ditengah tumbangnya media-media online Detik.com, kompas.com dan tempointeraktif.com masih bertahan. Selain itu, republika.com dan beberapa media cetak lain pun masih mempertahankan situs mereka seperti suarapembaruan. com, mediaindonesia.com, dan bisnis.com. Ketika banyak media online yang tumbang, Steve Christian justru meluncurkan kapanlagi.com pada awal 2003.
Akhirnya, pada 1 Maret 2007 PT Media Nusantara Citra (MNC) secara resmi meluncurkan okezone.com. Hal ini membangkitkan keterpurukan media online pada tahun-tahun sebelumnya. Grup Bakrie juga ikut meluncurkan situsnya pada Desember 2008, yaitu Vivanews.com.
Setelahnya, beberapa media melakukan perubahan pada situsnya, sepeteri Kompas dan Tempo. Kompas yang sebelumnya dikenal dengan Kompas Cyber Media atau KCM melakukan rebranding dengan Kompas.com. Grup Tempo yang memiliki tempointeraktif.com juga mengganti nama situsnya menjadi tempo.co karena nama nama tempo.com sudah ada yang menggunakan.
(http://aji.or.id/upload/article_doc/Media_Online.pdf)
Â
Referensi:
Diaz Noci, Javier. 2013. A HISTORY OF JOURNALISM ON THE INTERNET: A state of the art and some methodological trends. Jurnal Revista internacional de Historia de la Comunicación, No.1, Vol.1 Universitat Pompeu Fabra. Dapat diakses melalui: https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&sqi=2&ved=0ahUKEwiKsYCrt7rLAhUPA44KHZKZABoQFgg4MAM&url=https%3A%2F%2Fdialnet.unirioja.es%2Fdescarga%2Farticulo%2F4782870.pdf&usg=AFQjCNE5kDya0r0ebwDiuM4HiJAW-gBrbA&bvm=bv.116573086,d.c2E
Margianto, J. Heru dan Asep Syaefullah. Media Online: Pembaca, Laba, dan Etika, Problematika Praktik Jurnalisme Online di Indonesia. Jakarta: Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia. Dapat diakses melalui: http://aji.or.id/upload/article_doc/Media_Online.pdf