Dalam hadits shohih lainnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bercerita,
اشْتَكَتِ النَّارُ إِلَى رَبِّهَا فَقَالَتْ يَا رَبِّ أَكَلَ بَعْضِى بَعْضًا. فَأَذِنَ لَهَا بِنَفَسَيْنِ نَفَسٍ فِى الشِّتَاءِ وَنَفَسٍ فِى الصَّيْفِ فَهُوَ أَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنَ الْحَرِّ وَأَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنَ الزَّمْهَرِيرِ
Neraka berkata, "Ya Rabb, kami memakan satu sama lainnya (maksudnya adalah 'izinkanlah kami untuk bernapas!')." Maka Allah mengizinkan untuk bernafas dua kali, nafas ketika musim dingin dan nafas ketika musim panas. Hawa yang sangat panas adalah dari panasnya neraka. Hawa yang sangat dingin, adalah dari dingin bekunya neraka. [HR Bukhari (3260) dan Muslim (617)]
Dalam Al-Quran pun, tepatnya di Surat An-Naba yang sering kita hafal, ada isyarat tentang dinginnya neraka,
لَّا يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا وَلَا شَرَابًا
إِلَّا حَمِيمًا وَغَسَّاقًا
جَزَاءً وِفَاقًا
Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak pula mendapat minuman, kecuali air yang mendidih dan ghossaq, pembalasan yang setimpal. [An-Naba: 24-26]
Di kebanyakan Al-Quran terjemah, ghossaq sering disebutkan sebagai 'nanah'. Menurut Ibnu 'Abbas (radhiyallahu 'anhuma), yang dimaksud ghossaq sebenarnya adalah dingin beku dari neraka yang menyebabkan seseorang seperti terpanggang olehnya. Imam Mujahid berkata, "Ghossaq adalah sesuatu yang tidak mampu seseorang sentuh karena begitu dinginnya." Sebagai kompromi dari arti harfiahnya, ada pula yang mengatakan bahwa ghossaq adalah dingin yang baunya begitu busuk (seperti nanah).
Pelajaran penting yang bisa diambil dari dalil-dalil ini adalah bahwa cuaca yang amat dingin pun mengingatkan kita akan neraka, sehingga kita memohon perlindungan kepada Allah dari siksanya yang begitu mengerikan.
***
Kesimpulannya:
Gerhana + musim dingin = mengingatkan akan semakin dekatnya hari kiamat dan mengingatkan pada siksa neraka.