Mohon tunggu...
Artika Puspitasari Salsabila
Artika Puspitasari Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030046 UIN Sunan Kalijaga

Seorang anak perempuan kelahiran Kabupaten Fakfak yang senang bercerita kepada teman-temannya dan memberikan aura positif ke semua orang serta mempunyai bakat bernyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penjual Telur Puyuh Sungkel yang Sudah Membangun Usahanya sejak Tahun 1998 hingga Sekarang dengan Harga 10 Ribu Saja

6 Juni 2024   00:58 Diperbarui: 6 Juni 2024   01:19 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi (tumpukan sampah Alun-Alun Kidul)

Alun-alun merupakan suatu lapangan berumput luas yang dikelilingi oleh jalan dan dapat digunakan untuk beragam kegiatan masyarakat. Keraton Yogyakarta diapit oleh dua Alun-alun yaitu Alun-Alun Utara dan Alun-Alun Selatan (Surya Putra, 2018). Pada zaman dahulu, alun-alun menjadi bagian dari komplek Keraton yang dipahami sebagai pusat pemerintahan sekaligus pusat kebudayaan (Susanti, 2015). Saat ini, alun-alun telah berubah fungsi sebagai ruang publik bagi masyarakat sekitar. Sebagai salah satu bentuk ruang publik, keberadaan dan kondisi alun-alun tentunya mengalami beberapa perubahan dari waktu ke waktu, termasuk Alun-Alun Kidul Yogyakarta (Rahmah, Anggraini, & Kurniawan, 2023).

Alun-Alun Kidul Yogyakarta merupakan halaman belakang Keraton Yogyakarta yang dibuka untuk umum sejak peringatan 200 tahun Kota Yogyakarta pada tahun 1956 yang ditandai dengan gedung monumental Sasono Hinggil Dwi Abad (Arsita, 2022). Awalnya, Alun-Alun Kidul bukanlah sebuah ruang publik, melainkan tempat latihan prajurit Keraton dan latihan perang. Setelah berubah fungsi, Alun-Alun Kidul menjadi sarang kriminalitas dan memiliki suasana yang angker. Namun ketika Gedung Sasono Hinggil Dwi Abad digunakan untuk pertunjukan wayang kulit (Mumfangati, 2013).

Dikutip dari (Hidayah, 2015) mengemukakan bahwa Alun-alun Kidul (Selatan) adalah alun-alun di bagian Selatan Keraton Yogyakarta. Alun-alun Kidul sering pula disebut sebagai Pengkeran. Pengkeran berasal dari kata pengker (bentuk krama) dari mburi (belakang). Hal tersebut sesuai dengan keletakan alun-alun Kidul yangmemang terletak di belakang keraton. Alun-alun ini dikelilingi oleh tembok persegi yangmemiliki lima Gapura, satu buah di sisi Selatan serta di sisi timur dan barat masing-masing dua buah.

Menurut sejarahnya, Alun-alun Kidul ini dibuat untuk mengubah suasana bagian belakang keraton menjadi seperti bagian depan karena pada dasarnya antara Gunung Merapi, Keraton Yogyakarta dan laut selatan pulau jawa terbentuk garis imajiner yang menghubungkan kesatuan tersebut. Agar dari selatan posisi KeratonYogyakarta tidak seperti membelakangi laut selatan, maka dibentuklah alun-alun lor (Hidayah, 2011).

Di malam hari, selain menjadi tempat berkumpulnya anak muda dan rekreasi keluarga, Alun-Alun Kidul juga menyediakan aneka kuliner (Rusdianti et al., 2016). Alun-Alun Kidul menawarkan berbagai kuliner, baik kuliner daerah maupun kuliner internasional. Jenis kuliner daerah yang sering ditemukan di Alun-Alun Kidul Yogyakarta adalah kuliner Angkringan yang menggunakan gerobak dorong dan tikar untuk duduk lesehan serta Street Food yang menjual kuliner luar negeri seperti kuliner korea hingga kuliner Jepang (Rahmah, Anggraini, & Kurniawan, 2023).

Pukul lima sore adalah awal keramaian Alun-Alun Kidul. Tenda-tenda pedagang mulai didirikan dan bahan makanan atau minuman yang akan dijajakan pun disiapkan. Begitu gelap,anda bisa mulai menjajal makanan dan minuman yang dijajakan (Hidayah, 2011).

Dilansir dari detikjogja, ada sejumlah aktivitas menarik yang bisa kamu lakukan di Alun-Alun Kidul Yogyakarta, yaitu:

1. Masangin
Masangin adalah aktivitas yang populer dilakukan di Alkid Jogja. Masangin adalah singkatan dari masuk di antara dua beringin.
Dikutip dari situs Pemkot Yogyakarta, masangin yaitu berjalan dengan mata tertutup hingga melewati dua beringin. Jika berhasil, konon orang tersebut akan dikabulkan cita-citanya. Meski terdengar gampang, banyak orang gagal dan penasaran ingin terus mencobanya. Kebanyakan orang menganggap ini hanya sebagai permainan atau hiburan, tetapi ada juga yang mempercayai mitos tersebut.

2. Olahraga
Kamu juga bisa berolahraga di sini, seperti joging atau senam. Akan lebih nyaman jika dilakukan di pagi hari karena tidak seramai sore atau malam hari. Tapi di akhir pekan, tempat ini akan menjadi lebih ramai.

3. Sepeda Lampu dan Odong-odong
Di malam hari, Alkid akan semakin ramai dikunjungi oleh masyarakat. Dikutip dari laman Pemprov DI Yogyakarta, salah satu aktivitas yang tak kalah seru adalah menyewa sepeda lampu atau odong-odong. Sepeda ini dibuat tandem sehingga bisa dikayuh berdua. Ada juga sepeda berbentuk mobil atau odong-odong yang bisa dinaiki sekitar empat atau lima orang. Hiasan lampu membuatnya semakin menarik di malam hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun