2. Orang tua perlu menjadi contoh yang baik bagi remaja dalam hal cara mengelola konflik, mengatasi stres, dan membangun hubungan yang sehat. Mereka akan belajar banyak dari Mendukung jika remaja merasa gagal dan mendukung minat serta bakat mereka.
3. Orang tua harus mengajarkan kepada mereka bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar. Dorong mereka untuk bangkit kembali setelah kegagalan dan tetap mencoba. Hindari kritik negatif dan apresiasi minat dan bakat mereka dalam mendukung perkembangannya.
4. Luangkan waktu untuk bersama dengan anak remaja dikeluarga. Aktivitas bersama seperti bermain game, berkendara, atau makan malam keluarga dapat memperkuat ikatan keluarga dan membantu membangun rasa keamanan emosional.
Self-esteem atau harga diri, merupakan aspek kritis dalam perkembangan remaja. Self-esteem yang sehat dan kuat membantu remaja dalam mengatasi tekanan, menjalin hubungan sosial yang baik, dan meraih potensi penuh dalam hidup mereka.Â
Peran orang tua dalam mendukung self-esteem remaja sangat penting. Komunikasi positif, dukungan saat menghadapi kegagalan, waktu bersama, dan pengembangan minat dan bakat remaja merupakan faktor kunci dalam membangun lingkungan relasi orang tua dan anak yang baik.Â
Dengan pemahaman ini, kita berharap menciptakan generasi muda yang percaya diri dan siap menghadapi tantangan hidup. Semoga artikel ini menginspirasi orang tua dan keluarga dalam mendukung self-esteem sehat pada remaja.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H