Mohon tunggu...
Artika Puspitasari Salsabila
Artika Puspitasari Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030046 UIN Sunan Kalijaga

Seorang anak perempuan kelahiran Kabupaten Fakfak yang senang bercerita kepada teman-temannya dan memberikan aura positif ke semua orang serta mempunyai bakat bernyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Peran Orangtua dalam Mendukung Self-Esteem pada Remaja

3 Juni 2024   23:13 Diperbarui: 3 Juni 2024   23:38 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


5. Mendorong Pertumbuhan Self-Esteem

Untuk membantu remaja memperkuat self-esteem, penting untuk memberikan kesempatan untuk meraih prestasi, mengembangkan keterampilan, mendukung dalam menghadapi tantangan, dan mengajarkan pentingnya menerima diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Pada masa remaja, self-esteem cenderung mengalami penurunan karena adanya transisi perkembangan, tuntutan konflik, perubahan yang cepat, dan kompleksitas dalam hubungan pertemanan serta sikap romantic (Hidayati, 2015). 

Oleh karena itu, peran keluarga, terutama orang tua dan lingkungan, sangat penting dalam memberikan dukungan dan bimbingan agar remaja dapat menjaga atau meningkatkan harga diri mereka sebelum memasuki usia dewasa. Upaya orang tua untuk meningkatkan self-esteem remaja tidak hanya tergantung pada tingkat pendidikan atau status sosial ekonomi mereka. 

Penelitian pada remaja 12-15 tahun tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam self-esteem remaja dari orang tua berpendidikan tinggi dan rendah. Sebaliknya, penelitian menunjukkan bahwa remaja dari orang tua yang bekerja cenderung memiliki self-esteem lebih tinggi (Hidayati, 2015).

kompas.com
kompas.com

Namun, tidak semua orang tua menyadari peran penting mereka dalam mendukung remaja, terutama dalam hal pengertian perubahan yang terjadi selama masa remaja. Keterbatasan interaksi antara orang tua dan remaja karena pekerjaan dan hubungan yang kurang harmonis dalam keluarga dapat memengaruhi self-esteem pada remaja (Mukhlis, 2013). 

Kegagalan remaja dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka juga berdampak pada self-esteem mereka. Ketika remaja merasa memiliki self-esteem yang tinggi, mereka cenderung memiliki dorongan kuat untuk mencapai kesuksesan. 

Namun, jika self-esteem rendah, mereka mungkin kurang termotivasi. Ketidakpahaman orang tua tentang perubahan yang dialami remaja dapat memicu konflik dan kesalahpahaman, yang pada gilirannya dapat menyulitkan perkembangan remaja dan bahkan menyebabkan masalah perilaku dan mental seperti merokok, penyalahgunaan obat-obatan, pergaulan bebas, kenakalan remaja, dan gangguan lainnya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami dan mendukung perjalanan perkembangan self-esteem anak remaja mereka.

Dikutip dari (Team, 2023), ada beberapa rekomendasi yang dapat ditawarkan agar orang tua dapat mengambil peran dalam mendukung self-esteem yang positif bagi anaknya, antara lain:

1. Orang tua perlu menciptakan lingkungan di mana remaja merasa nyaman untuk berbicara tentang perasaan, pengalaman, dan masalah mereka. Mendengarkan dengan penuh perhatian tanpa menghakimi dan memberikan umpan balik yang positif akan membantu membangun kepercayaan diri remaja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun