Mohon tunggu...
Artika Puspitasari Salsabila
Artika Puspitasari Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa 23107030046 UIN Sunan Kalijaga

Seorang anak perempuan kelahiran Kabupaten Fakfak yang senang bercerita kepada teman-temannya dan memberikan aura positif ke semua orang serta mempunyai bakat bernyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Prevalensi Gangguan Kecemasan akan Perpisahan dan Depresi pada Anak dan Remaja

30 Maret 2024   20:06 Diperbarui: 30 Maret 2024   20:08 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://schoolofparenting.id/stres-dan-gangguan-kecemasan-mengintai-anak/

a. Dorongan
Orang tua sering memberikan kata-kata penyemangat kepada anak-anak dengan kecemasan berpisah untuk mendorong mereka tetap bersekolah, seperti dengan memberikan gambaran positif tentang sekolah dan janji akan pengalaman yang menyenangkan. Namun, tantangan muncul karena anak mungkin belum memiliki pengalaman langsung dengan situasi tersebut. Keefektifan strategi ini tergantung pada pengalaman anak di sekolah. Misalnya, janji tentang teman sekelas yang ramah atau hubungan guru yang seperti ibu bisa tidak sesuai dengan kenyataan di kelas. Depresi juga dapat memperburuk kecemasan berpisah, dengan anak cenderung merasa terisolasi dan putus asa di tengah kekhawatiran akan perpisahan dan ketidakcocokan antara harapan dan realitas.

b. Transparansi
Transparansi di sini berarti menciptakan suasana terbuka satu sama lain antara orang tua dengan anak-anak mereka. Para orang tua akan memberi tahu anak-anak mereka tentang keberadaan mereka. Hal ini termasuk di mana, kapan, berapa lama mereka berada jauh dari satu sama lain, dan alasannya.  

3. Strategi Kognitif
Dalam strategi Kognitif, orang tua membantu anak-anak mereka memahami perasaan dan situasi mereka. Mereka juga membantu mencari jawaban atas pertanyaan mereka melalui internet dan pengetahuan yang tersedia secara online. Strategi ini berkaitan dengan Rasionalisasi dan Penelitian.

a. Rasionalisasi
Berbicara dengan anak dan bertanya serta menjelaskan mengapa ia merasa seperti itu juga dapat dilakukan oleh orang tua. Membantu anak memahami perasaannya dapat membantunya merasionalisasi berbagai hal dan membantu diri sendiri dalam mengatur perasaan seperti kekhawatiran dan ketakutan. Menjelaskan pada anak bahwa ada kalanya ia perlu bersama orang lain selain orang tuanya adalah salah satu keterampilan yang perlu dimiliki oleh anak-anak dan orang dewasa. Percakapan dan penjelasan dapat membantu anak memahami dunia yang lebih besar yang ia masuki.

b. Penelitian
Para orang tua membaca penelitian mengenai cara-cara menangani dan memahami anak-anak mereka yang mengalami kecemasan perpisahan. Orang tua harus peka terhadap skenario ini untuk menghindari manipulasi dari anak-anak mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun