Maka kata "Penjara termewah dunia..." seperti pada contohnya lagu Selamat Datang dan Polusi Cahaya, menegaskan makna tersirat, kehidupan manusia yang tanpa aksi, bak ciptaan yang sedang berusaha keluar dari penjara. Kalau bahas tentang Polusi Cahaya, maka kita bisa menemukan lirik demikian:
Terlalu susah untuk menerima fakta
Bahwa aku belum jadi siapa-siapa
Besar andilku 'tuk polusi cahaya
Sampah di penjara termewah dunia
Pertama, lirik pada lirik terlalu susah untuk menerima fakta
dapat diartikan sebagai ketidakpercayaan generasi, ketidakpercayaan individu. Atau dalam kata lain adalah ketidaksiapan, kegagapan, kegagalan, dan perasaan tidak pantas untuk menerima suatu kenyataan yang sedang dihadapi (ketidaksetujuan).
Hal ini tidak selalu merujuk ke pencapaian diri sendiri atau persepsi internal. Hal ini sama artinya ketika individu menerima pernyataan orang lain yang tidak bisa kita setujui sebab terdapat ketidaksiapan yang tertuang dalam adverbia 'terlalu' dan dilanjut dengan adjektiva 'susah'.
Kata tersebut guna melantunkan lirik bahwa aku belum jadi siapa-siapa.
Kemudian untuk menganalisis makna lirik besar andilku 'tuk polusi cahaya, saya akan memecah beberapa. Perlu diketahui bahwa andil artinya adalah tugas, usaha, campur tangan, atau kontribusi kepada hal tertentu.
Sementara frasa polusi cahaya dalam lagu Polusi Cahaya menggambarkan keadaan di mana kita menjadi buta, sulit melihat sesuatu, ketidakmampuan dalam menelaah sesuatu, dan keadaan di mana kita benar-benar kacau hingga tidak dapat mengklasifikasikan sesuatu. Jika di sambung maka, besar andilku 'tuk polusi cahaya memiliki makna semacam:
Aku tau dan aku sadar aksiku besar, hanya untuk hal-hal yang tidak berguna, hingga aku merasa tangga-tangga ini semakin besar, seolah tak berpenghujung.