Mohon tunggu...
Made Gede Arthadana
Made Gede Arthadana Mohon Tunggu... Dosen - Magister Ilmu Hukum

noch suchen die juristen eine begrijpen von recht

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Melihat Sisi Positif Covid-19

14 Mei 2020   08:25 Diperbarui: 14 Mei 2020   08:30 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dunia sedang dihebohkan oleh pandemi yang sungguh mematikan sistem keuangan khususnya di negara tercinta Republik Indonesia. Sektor pariwisata di Bali pun ikut terkena imbas yang paling berdampak akibat virus Covid-19 ini.

Entah dari mana asal virus ini, kita hanya mengikuti saran dari pemerintah baik itu di Pusat, Provinsi maupun Kabupaten/Kota dengan cara menerapkan Social Distancing dan/ atau Physical Distancing agar dapat memutus rantai penyebaran virus ini. Yang Jelas virus ini tidak terlihat oleh mata kita, virus ini juga bagaikan musuh dalam selimut yang sampai saat ini jumlah masyarakat positif Covid-19 terus bertambah daripada yang sudah sembuh. 

Dimana yang telah kita ketahui bersama, bahwa sesungguhnya yang namanya pandemi atau wabah mematikan ini tidak ada nilai positifnya sedikitpun. Namun dalam hal ini penulis mencoba melihat dan menuangkan dalam sebuah opini bahwa Covid-19 pun memiliki sisi positif. seperti :

1. Lebih peduli terhadap kesehatan dan kebersihan

Pemberitaan mengenai wabah virus corona Covid-19 memang membuat panik di sejumlah negara, khususnya di Indonesia. Namun dibalik itu semua kita sekarang lebih memperhatikan kesehatan dan lebih menjaga kebersihan dengan cara olahraga yang teratur, istirahat yang cukup, makan dan minum yang bergizi serta mengkonsumsi vitamin. 

Kita juga jadi mengingat untuk peduli dengan sesama dan memaksa diri untuk bisa bekerja sama secara global dengan kompak melakukan social distancing dan/ atau physical distancing serta isolasi mandiri. Dengan mengingat bahwa hidup manusia secara tidak langsung saling terhubung, kita diingatkan betapa berharganya kita satu sama lain. 

2. Manusia saling membantu

Semenjak COVID-19 muncul, banyak negara-negara di dunia mulai gotong-royong, bekerja sama dengan negara lainnya di belahan dunia. Bahkan, bukan hanya dalam skala besar, di antara individu, tingkat kepedulian terhadap sesama juga makin tinggi. Contohnya adalah banyak orang rela membantu orang lain mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi mereka yang lemah, bahkan terhadap orang asing sekalipun. 

Dalam ajaran agama Hindu dikenal dengan falsafah Tri Hita Karana yaitu tiga penyebab terciptanya kebahagiaan. Falsafah tersebut memiliki konsep yang dapat melestarikan keanekaragaman budaya dan lingkungan di tengah hantaman globalisasi dan homogenisasi yang dalam hal ini adalah pandemi covid-19. 

Hakikat ajaran Tri Hita Karana menekankan tiga hubungan manusia dalam kehidupan di dunia ini yang meliputi hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan alam sekitar, dan hubungan manusia dengan ke Tuhan (Sang Pencipta) yang saling terkait satu sama lain. Setiap hubungan memiliki pedoman hidup menghargai sesama aspek sekelilingnya. 

Prinsip pelaksanaannya harus seimbang, selaras antara satu dan lainnya. Apabila keseimbangan tercapai, manusia akan hidup dengan menghindari daripada segala tindakan buruk. 

Hidupnya akan seimbang, tenteram, dan damai. oleh karena itu, ancaman pandemi dari covid-19, bagaimana pun juga telah menyatukan seluruh umat manusia melawan ancaman nyata. Manusia saling membantu tanpa perlu melihat suku, ras, atau kepercayaan. 

3. Kualitas udara membaik 

Kesehatan mental yang buruk hingga polusi dan polarisasi yang meningkat, seakan menjadi bukti bahwa masyarakat terlalu sibuk bekerja, konsumsi berlebihan, dan terlalu individulisme. Ketika sosial distancing dan/ atau physical distancing sedang dilaksanakan di seluruh dunia, kualitas udara, air, dan tanah menjadi membaik. 

Kehidupan para hewan pun juga ikut berubah semakin membaik. lingkungan, tumbuh-tumbuhan terlihat tumbuh dengan sehat tanpa adanya polusi udara yang mematikan. Disinilah kesadaran manusia sebenarnya dipertanyakan, sibuk mencari uang atau sadar diri untuk ikut menjaga keseimbangan alam? biarkanlah dari situasi covid-19 ini yang akan menjawab semuanya.

4. Lebih bisa menunda hal-hal yang kurang penting 

Hal baik lain yang datang dari wabah COVID-19 adalah membantu kita mengambil jeda dari kerja keras dan produktivitas berlebih. Sebab, wabah ini telah membuat banyak orang terpaksa harus mengkarantina diri, tidak perlu bekerja keluar rumah, tidak bisa melakukan perjalanan ke luar kota atau bahkan luar negeri. 

Di saat-saat seperti ini juga banyak orang mungkin memiliki lebih banyak waktu untuk beristirahat, menjalankan hobi, hingga merawat diri dan berkumpul bersama orang-orang terkasih. Di mana pada akhirnya membuat manusia lebih menghargai diri sendiri dan orang lain, dan mengurangi tingkat stress. 

Awalnya mungkin sulit untuk melakukan segala aktivitas hanya dari rumah. Tapi hal itu perlu dilakukan untuk menyelamatkan kesehatan pribadi dan saling menjaga satu sama lain. Kebijakan isolasi mandiri juga memberi kita kesempatan untuk bekerja lebih sedikit, menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih, dan menemukan waktu untuk mengobrol, membaca, memainkan musik, memasak, dan terlibat dalam semua kesenangan bersama keluarga dirumah. Dengan kata lain, covid-19 ini lebih membantu kita untuk mempererat hubungan tali silaturahmi dengan keluarga dan pelajaran untuk lebih mengintrospeksi diri agar kedepan bisa menjadi lebih baik lagi.

5. Meningkatkan kewaspadaan dan rasa syukur 

Dalam hal COVID-19, mengenai virus ini di media telah membuat umat manusia lebih memperhatikan kesehatan dan mensyukuri kebaikan yang ada pada tubuh masing-masing pribadi. Manusia lebih sadar, dan bersyukur atas rantai kompleks dari produksi, pasokan, pemeliharaan, dan perawatan yang tanpanya masyarakat kita tidak bisa hidup. Yang paling penting, kita sekarang diingatkan bahwa kita memiliki, dan bahwa kita adalah masyarakat global. 

Menjaga satu sama lain adalah hal yang memungkinkan spesies kita untuk bertahan hidup dan berkembang melawan segala rintangan. maka dari itu dengan mengingat bahwa hidup kita secara intrinsik terhubung dan dengan memperhatikan kerapuhan dunia yang kita terima begitu saja, kita juga diingatkan betapa berharganya kita dengan satu sama lainnya."

Demikianlah sisi positif dari covid-19 ini, untuk itu mari kita sebagai umat manusia untuk selalu berpikir positif, berkegiatan yang positif, menjaga kesehatan dan saling mengingatkan kepada orang terdekat akan pentingnya menjaga kesehatan dan bahaya dari covid-19. Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan. Terimakasih

by :

Made Gede Arthadana, S.H., M.H.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun