Mohon tunggu...
Arta Yenta Harefa
Arta Yenta Harefa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Akuntansi/Universitas Mercu Buana/ NIM (43223010204)

Mahasiswa Sarjana S1-Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo Daito, S.E, Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

TB-2 Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram Pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

29 November 2024   06:29 Diperbarui: 29 November 2024   23:22 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1) Sa-butuhne (sebutuhnya)

2) Sa-perlune (seperlunya)

3) Sa-cukupe (secukupnya)

4) Sa-benere (sebenarnya)

5) Sa-mestine (semestinya)

6) Sa-penake (seenaknya)

Untuk sampai pada itu semua, maka Ki Ageng menawarkan rumusan kawruh jiwa, metode meruhi pribadinipun piyambak, metode untuk mengetahui diri sendiri. Jika kita sebagai manusia mengetahui diri sendiri, memahami dirinya sendiri secara jujur, maka kita akan mengerti orang lain, dan akan paham lingkungannya. Jika sudah demikian, kita akan menjadi orang yang bahagia. Untuk menjadi bahagia, Manusia tahu takarannya, yaitu 6 SA.

Apa Makna Dari Keenam SA Menurut Ki Ageng Suryomentaram?

PPT Arta UMB
PPT Arta UMB
PPT Arta UMB
PPT Arta UMB
PPT Arta UMB
PPT Arta UMB

Adapun makna 6 SA yang dikemukakan oleh Ki Ageng Suryomentaram dalm mengolah diri dan batin, yaitu:

1) Sa-butuhne (sebutuhnya) 

Maknanya yaitu kita sebagai manusia hanya perlu mengambil atau menggunakan sesuatu sesuai dengan kebutuhan kita. Jangan berlebihan atau kekurangan, sehingga hidup akan menjadi lebih efisien dan terhindar dari keserakahan. 

2) Sa-perlune (seperlunya)

Artinya, hendaklah kita melakukan sesuatu berdasarkan tingkat kepentingan dan urgensinya. Ini berpacu pada prioritas dan efisiensi dalam bertindak, sehingga tidak menyia-nyiakan waktu atau sumber daya. 

3) Sa-cukupe (secukupnya)

Ini merujuk pada ajaran dalam kepuasan terhadap apa yang dimiliki, tanpa adanya keinginan yang berlebihan. Dengan ini, seseorang akan dapat merasa lebih cukup dan hidup lebih damai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun