Mohon tunggu...
Arta Uly Siahaan
Arta Uly Siahaan Mohon Tunggu... lainnya -

belajar menulis. Biru. Malang. Siantar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pernahkah?

28 Maret 2014   16:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:21 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kamu takut mata kalian bertemu, ada resah yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Lalu kamu tertunduk menghindarinya, kamu gelisah. Perasaanmu tak menentu

Pernahkah kamu mengabaikan seseorang yang memperhatikanmu? Secara halus kamu menolaknya, perhatiannya, bantuannya, atau apapun yang dilakukannya untukmu?

Kamu berkata “ Aku bisa tanpamu, tidak perlu repot-repot”. Kamu tidak sengaja membuat hatinya terluka karena tidak tahu harus bagaimana. Kamu mematahkan impiannya bersamamu, membiarkan matanya terluka menatapmu

Atau malah sebaliknya?

Pernahkah kamu sedih ketika diabaikan, yang kamu lakukan ditolak begitu saja?

Kamu memilih teguh berada disampingnya, mendampinginya walau dia tak ingin. Atau kamu memilih berhenti karena hatimu bergejolak atas  sikapnya. “Aku baik-baik saja” berusaha berkata begitu pada hatimu yang sedikit terluka. Atau kamu manjadi teringat orang yang perasaannya kamu abaikan? “ Kita impas sekarang, aku merasakan apa yang kamu rasakan” katamu sembari menyesal

Pernahkah kamu bertemu dengan seseorang?

Yang didirinya kamu melihat sesuatu, lalu menatap dalam kematanya. Berusaha melihat hatinya dan berlabuh disana. Kamu lalu memutuskan menjalani sisa hidupmu bersamanya.

Pernahkah kamu menangis terisak di stasiun bus karena dia yang kamu kasihi pergi meninggalkanmu?

Kamu merasa ditinggalkan sendirian dan merasa bebanmu sangat berat. Dia turun lagi dari bus dan berusaha menenangkanmu. “Aku akan berusaha untuk sering pulang melihatmu”katanya sambil memintamu berhenti menangis. Namun yang ada malah air matamu semakin deras jatuh. Lalu dengan putus asa dia pergi. Kamu masih menangis sembari bus itu membawanya pergi.

Pernahkah kamu sangat khawatir dan terus menatap wajah yang kamu kasihi dikamar rumah sakit?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun