Mohon tunggu...
Artani Hapsari
Artani Hapsari Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis

Berpraktik sehari-hari di Lembaga Psikologi Insania Indonesia Gresik. Tertarik pada bidang ilmu psikologi, terutama psikologi remaja dan dewasa awal. Semoga tulisan yang saya bagikan dapat bermanfaat :)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cuma Nonton Pertandingan Olahraga Bikin Sehat, Kok Bisa?

21 Januari 2021   00:14 Diperbarui: 21 Januari 2021   00:24 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada suatu penelitian disebutkan bahwa pada penderita demensia, menonton kembali pertandingan favorit dapat membantu mengingatkan pada memori lama dan meningkatkan keterikatan dengan emosi di masa lalunya serta membuat otak tetap aktif berpikir. Aktivitas ini akan lebih bermakna apabila dilakukan bersama dengan orang-orang tersayang seperti anggota keluarga atau teman-teman dekat (Gustafsdottir, 2015).

Berikut adalah sejumlah manfaat yang dapat diperoleh dari menyaksikan pertandingan olahraga di televisi:

  • Mengurangi risiko depresi : Saat menonton siaran pertandingan, kita merasakan bahwa diri kita adalah bagian dari partisipan dalam pertandingan tersebut. Sensasi ini membuat perubahan positif pada suasana hati untuk beberapa jam ke depan. Meskipun tim yang diidolakan kalah pada pertandingan tersebut, rasa sedih yang dialami hanya bertahan sesaat karena kita secara langsung mengantisipasi untuk menonton pertandingan selanjutnya. Pada beberapa keluarga, mereka menjadikan siaran olahraga sebagai tontonan yang dapat dinikmati bersama sehingga mengurangi perasaan terisolasi. Untuk orang-orang yang menonton sendiri, mereka dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi sebagai sarana berbagi perasaan dengan sesama penikmat di media sosial sehingga terasa sedang menikmati pertandingan bersama meskipun berada di tempat yang berbeda.
  • Meningkatkan aktivitas kerja otak : Sering kali saat menonton pertandingan olahraga, kita tiba-tiba menjadi seorang ahli yang menganalisa kualitas permainan pemain di lapangan. Hal ini menunjukkan adanya aktivitas pada otak yang terus bekerja memikirkan strategi permainan terbaik untuk memperoleh hasil yang maksimal. Selain itu, mereka yang menonton pertandingan di televisi dan membicarakannya bersama teman-teman menunjukkan peningkatan koneksi antar syaraf yang meningkatkan kemampuan serta pemahaman berbahasa menjadi lebih baik.
  • Meningkatkan aktivitas syaraf otot : Ketika menonton pertandingan yang menegangkan, tubuh kita mengalami peningkatan tekanan darah, detak jantung, dan aktivitas syarat otot yang signifikan. Secara tidak langsung kita membayangkan diri kita bermain bola, baseball, basket, atau membalap di atas mobil F1 yang menghasilkan gerakan-gerakan tertentu mengikuti aktivitas atlet di televisi.
  • Dapat membangun relasi : Olahraga adalah salah satu topik aman untuk dibicarakan dengan berbagai kalangan. Terlebih lagi apabila kita menemukan orang lain dengan tim atau olahragawan favorit yang sama, maka pembicaraan akan terbangun dengan lebih intim. Kita bisa saja langsung akrab dengan orang lain yang sama sekali tidak kita kenal hanya dengan membicarakan tim sepak bola favorit. Pada sebagian orang yang kurang percaya diri, hal ini dapat memudahkan mereka membangun relasi dan meningkatkan keterampilannya berinteraksi.

www.thetimes.co.uk
www.thetimes.co.uk

Meskipun hanya dengan menonton pertandingan dari televisi dapat berdampak positif bagi kesehatan fisik maupun mental, namun akan lebih baik apabila tetap diimbangi dengan olahraga fisik ringan agar manfaat yang dirasakan bagi tubuh dapat lebih maksimal. Ketika menonton pertandingan olahraga, sebaiknya pilih camilan sehat seperti buah-buahan yang kaya akan manfaat bagi kesehatan di tengah pandemi seperti saat ini. Anda juga dapat mengganti minuman bersoda dengan air putih untuk mengurangi risiko munculnya penyakit berbahaya di kemudian hari.

Selamat menikmati menonton pertandingan dan mendukung tim olahraga favorit :)

Sumber:

Gustafsdottir, M. (2015). Is watching television a realistic leisure option for people with dementia?. Dement Geriatr Cogn Disord Extra 2015;5:116-122. DOI: 10.1159/000369383

Huffington Post. (2018). Why Watching Football Could be Good for Your Mental Wellbeing. Diakses pada tanggal 20 Januari 2021 dari sini

Jenkins, R. (2020). The Health Benefits to Watching Sports. Diakses pada tanggal 20 Januari 2021 dari sini

Skala Survei Indonesia. (2020). Jenis Olahraga yang Paling Disukai Publik Indonesia. Diakses pada tanggal 20 Januari 2021 dari sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun