Mohon tunggu...
Arsyi Muthia Z
Arsyi Muthia Z Mohon Tunggu... Mahasiswa - Teknik Kelautan

Mahasiswa Teknik Kelautan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemanfaatan Bioteknologi Kelautan Untuk Energi Terbarukan

13 Desember 2024   22:11 Diperbarui: 13 Desember 2024   22:13 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan teknologi ini juga telah memberikan dorongan signifikan bagi pengembangan produksi biofuel berbasis mikroalga. Beberapa inovasi penting yang perlu diperhatikan adalah:

  • Rekayasa Genetik: Selain meningkatkan produksi lipid, rekayasa genetik juga dapat digunakan untuk meningkatkan toleransi mikroalga terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem, meningkatkan efisiensi fotosintesis, dan mengurangi biaya produksi.

  • Sistem Fotobioreaktor: Desain fotobioreaktor terus berkembang untuk meningkatkan efisiensi pencahayaan, aerasi, dan pencampuran. Penggunaan material transparan yang lebih baik, sistem kontrol otomatis, dan integrasi dengan teknologi IoT telah memungkinkan optimasi produksi mikroalga secara real-time.

  • Ekstraksi Lipid: Pengembangan metode ekstraksi lipid yang lebih efisien dan ramah lingkungan menjadi kunci untuk menurunkan biaya produksi biofuel. Penggunaan pelarut hijau, enzim, dan gelombang ultrasonik adalah beberapa contoh inovasi dalam bidang ekstraksi lipid.

  • Biorefineri Terintegrasi: Konsep biorefineri terintegrasi memungkinkan pemanfaatan seluruh biomassa mikroalga untuk menghasilkan berbagai produk bernilai tambah. Hal ini tidak hanya meningkatkan nilai ekonomis dari produksi biofuel, tetapi juga mengurangi limbah dan meningkatkan keberlanjutan.

Tantangan dan Solusi

Meskipun memiliki potensi yang besar, produksi biofuel berbasis mikroalga masih menghadapi beberapa tantangan, antara lain:

  • Biaya Produksi Tinggi

Produksi biofuel berbasis mikroalga saat ini memerlukan investasi besar, terutama dalam hal budidaya dan ekstraksi lipid. Teknologi yang kompleks seperti fotobioreaktor dan rekayasa genetik juga menambah biaya. Solusi potensial untuk mengatasi tantangan ini adalah mengintegrasikan produksi biofuel dengan biorefineri, sehingga produk sampingan bernilai tinggi seperti pupuk dan makanan ternak dapat membantu menutupi biaya produksi.

  • Efisiensi Energi Rendah

Efisiensi fotosintesis mikroalga masih berada di bawah potensi maksimalnya. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan enzim khusus dan teknik rekayasa genetik dapat meningkatkan efisiensi konversi energi matahari menjadi biomassa. Selain itu, pengembangan spesies mikroalga yang lebih adaptif terhadap berbagai kondisi lingkungan menjadi prioritas utama.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
    Lihat Pendidikan Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun