Mohon tunggu...
Arsyi Muthia Z
Arsyi Muthia Z Mohon Tunggu... Mahasiswa - Teknik Kelautan

Mahasiswa Teknik Kelautan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemanfaatan Bioteknologi Kelautan Untuk Energi Terbarukan

13 Desember 2024   22:11 Diperbarui: 13 Desember 2024   22:13 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biofuel mikroalga juga menawarkan solusi yang sangat menarik untuk mengatasi masalah perubahan iklim yang semakin mendesak. Potensi besarnya dalam mengurangi emisi gas rumah kaca terletak pada beberapa mekanisme kunci berikut:

  • Penyerapan Karbon Dioksida (CO2) yang Efisien
    Mikroalga, sebagai organisme fotosintetik, memiliki kemampuan luar biasa dalam menyerap CO2 dari atmosfer untuk proses pertumbuhannya. Mereka mengubah CO2 menjadi biomassa, yang kemudian dapat dikonversi menjadi biofuel. Dibandingkan dengan tanaman darat, mikroalga memiliki laju pertumbuhan yang jauh lebih cepat. Hal ini berarti mereka dapat menyerap CO2 dalam jumlah yang lebih besar dalam waktu yang lebih singkat. Mikroalga dapat dibudidayakan di lahan marginal, seperti air laut atau air limbah, yang tidak bersaing dengan lahan pertanian untuk produksi pangan.

  • Siklus Karbon yang Tertutup
    Ketika biofuel mikroalga dibakar, CO2 yang dilepaskan kembali ke atmosfer. Namun, karena CO2 ini sebelumnya telah diserap oleh mikroalga selama pertumbuhannya, maka secara keseluruhan proses ini dianggap sebagai siklus karbon yang tertutup. Artinya, tidak ada penambahan bersih CO2 di atmosfer. Penggunaan biofuel mikroalga dapat mengurangi emisi tidak langsung dari sektor transportasi dan energi, seperti emisi dari produksi dan distribusi bahan bakar fosil.

  • Pengelolaan Limbah yang Berkelanjutan
    Mikroalga dapat tumbuh subur pada limbah organik, seperti limbah air limbah dan limbah pertanian. Dengan demikian, produksi biofuel mikroalga dapat membantu mengatasi masalah pencemaran lingkungan akibat limbah organik, serta mikroalga dapat menyerap nutrisi dari limbah organik, sehingga mengurangi beban polutan di lingkungan.

Keunggulan Lain Biofuel Mikroalga:

  • Tidak Bersaing dengan Lahan Pertanian, dimana budidaya mikroalga tidak memerlukan lahan pertanian yang subur, sehingga tidak mengurangi produksi pangan.

  • Produksi Biomassa Tinggi, sehingga ikroalga dapat menghasilkan biomassa dalam jumlah besar per satuan luas dalam waktu yang relatif singkat.

  • Memiliki potensi produksi produk sampingan. Selain biofuel, biomassa mikroalga juga dapat menghasilkan berbagai produk bernilai tinggi lainnya, seperti protein, pigmen, dan biofertilizer.

Potensi dan Inovasi Teknologi dalam Produksi Biofuel Mikroalga

Produksi biofuel berbasis mikroalga memiliki potensi besar untuk mendukung transisi energi global. Negara seperti Indonesia, dengan garis pantai yang luas dan sumber daya laut melimpah, memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin dalam inovasi ini. Mikroalga dapat menjadi bagian dari solusi multifungsi untuk berbagai masalah lingkungan, termasuk pengelolaan limbah cair dan mitigasi emisi karbon.

Selain itu, perkembangan teknologi seperti penggunaan AI dalam pengelolaan fotobioreaktor membuka jalan bagi efisiensi produksi yang lebih tinggi. Dengan dukungan kebijakan pemerintah yang tepat, seperti insentif pajak dan subsidi untuk teknologi hijau, komersialisasi biofuel berbasis mikroalga dapat segera terwujud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun