"Saya percaya kita dapat membangun ekosistem global kita sendiri selama dua tahun hingga tiga tahun kedepan" tutur Ren Zhengfei.
Dengan ancaman seperti itu, beberapa tahun mendatang Huaweo ingin memboikot semua perusahaan Amerika sebagai reaksi atas tindakan yang sudah diambil oleh presiden Donald Trump terkait permasalahan yang sedang terjadi pada hubungan perdaangan antara Amerika dan China dengan imbasnya yang mengenai perusahaan besar asal China tersebut.Â
Bisa dibilang ancaman yang dikeluarkan oleh Huawei terhadap Amerika tersebut merupakan ancaman berat bagi perusahaan Amerika seperti Intel, AMD, Qualqomm atau Neophotonics dimana sebagian besar pemasukan mereka bergantung pada Huawei.
Namun per Februari 2020 Vice President Google Palay dan Android Sameer Samat mengatakan bahwa pihak dari Google telah mengajukan permohonan izin terhadap pemerintah Amerika Serikat untuk diperbolehkan kembali bermitra dengan Huawei.
Pemerintah Amerika memang mnyediakan lisensi bagi perusahaan asal Amerika yang ingin tetap bermitra dengan Huawei, lisensi tersebut sebelumnya pernah diberikan ke Microsoft sehingga laptop Huawei masih bisa menggunakan OS Windows dan Software Microsoft. Untuk pengajuan yang dilakukan oleh Google Samat mengaku belum tahu sampai kapan pemerintah Amerika akan memutuskan apakah membolehkan Google untuk masih lanjut bekerjasama dengan Huawei atau tidak, karena keputusan ini sepenuhnya berada d tangan pemerintahan Amerika bukan dari Google.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H