Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pedihmu Nek!

16 Maret 2015   07:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:35 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_403114" align="aligncenter" width="300" caption="www.jpnn.com"][/caption]

-----------------------------

Tangis nenek tak dihirau
Di peta ruang majelis mulia
Simpuh nenek tak beranggap
Di hisaban dunia tak berbijak

Tubuh pencoleng rebah renta
Tak berampun
Tak bermaaf
Kepada nenek si buruk takdir

Kisah nenek berpiluan
Di negeri kerontang belas kasih
Di nurani majal pak hakim
Pedihmu Nek!

Nenek malang berbau kafan
Berkalang tanah
Untuk lebihan hidup
Sebatang kara jua

Tujuh batang kayu-kayu
Mengirim nenek usia tujuh puluh
Di jeruji tujuh purnama
Oleh mahkamah bertopeng tujuh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun