Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

Sesal Tak Bertepian

24 Maret 2015   23:01 Diperbarui: 16 Oktober 2015   03:03 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_405112" align="aligncenter" width="300" caption="blog.doctoroz.com"][/caption] ----------------------------------

Sepotong kisah perempuan
Dipersua seorang lelaki
Atas pinta ayah ibu
Sewajibnya diindahkan

Berupalah ia sebagai istri
Kosong cinta kepada suami
Ia mengarung rasa benci
Kepada suami mahir sabar

Lahirlah malaikat mungil tanpa rencana
Oleh gagalnya kontrasepsi dalam rahim
Manusia merancang-rancang inginnya
Tuhan juga Maha Pemasti

Jadilah ia ibu muda dari seorang anak
Soal susu sampai popok
Suami jua yang urusi
Atas enggannya si ibu menyusui

Suami berangkat kerja
Beruntung nian bila terhidang sarapan
Seruput kopi buatan suami sendiri
Sedang istri urus artis di televisi

Setiba di tempat kerja
Suami teguh mengabari "Ma, papa sudah di kantor"
Tiada gubrisan dari sang mama
Dua belas tahun pernikahan bergerak
Tiada arti buat sang mama

Sang papa sapa mama lewat kiriman pesan
Cumalah gangguan buat mama

Mama berteriak-teriak saat papa menaruh baju sekenanya
Sang papa berkata: "Maafkan papa sayang"
Tuluslah si papa memohon maaf
Berbalas sinis dari si mama

Kala mama telpon papa
Hanya satu deringan sudah terangkat
Kala papa telpon mama
Deringan terbiarkan begitu saja --------

Dan....petaka itu datang
Maut menjemput si papa
Tiada tangis dari sang mama
Datar saja

Malam pertama tanpa papa
Biasa-biasa saja buat mama
Malam kedua tanpa papa
Pun lazim-lazim

Malam ketiga tanpa papa
Lelaki sang pencinta sejati itu telah raib
Mulai ada yang tak genap di diri mama
Hadir selaksa tanya tanpa jawab

Mama kangen gangguan-gangguan si papa
Tangisi perlakuan kepada mendiang papa
Rindui sekalian tabahnya si papa
Ingin membaui aroma tubuh papa

Sesal tak bertepian, segalanya telah terlambat
Tepatlah lirik lagu
Kalau sudah tiada, baru terasa
Bahwa kehadirannya, sungguh berharga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun