Okelah, penikmat MMM haqqul yaqien, program ini bukanlah penipuan. Di keyakinannya itu, penulispun kelewat yakin juga bahwa penerima uang berganda/berbunga itu, juga menipu hati nurani sendiri. Itulah misterinya bisnis ini, dan dikabar-kabarkan bahwa usaha ini bukan bisnis, bukan pula investasi, pun bukan arisan uang. Lalu apa namanya? Kabarnya lagi gak ada nama yang tepat dan indah selain berbilang: Manusia Membantu Manusia.
Telisik hati
Lagi-lagi penulis tak tergeletak pada zona penipuan atau bukan penipuan. Penulis memandangnya sebagai bantuan klasik, meminjamkan atau mentransfer sejumlah uang secara personal dan berharap dikembalikan lebih, sesuai dengan kesepakatan. Bisa 30 persen bahkan lebih dari itu. Seumpama para user MMM masihlah ngotot mengaliri propaganda-propagandanya di Kompasiana, semua itu adalah hak mereka. Dan, Kompasianer lain juga berhak ajukan tanya: "Benarkah Anda ini berniat tulus membantu sesama?". Bila saja tulus, mengapa Anda begitu termotivasi membantu sesama? Bila bukan karena keinginan uang 1.000.000 berbalas 1.300.000, masihkah Anda punya niat kuat untuk menolong sesama? Dan bila sederet pertanyaan ini, teramat sulit dijawab oleh sesama manusia, maka tanyalah hatimu, kawan! Dan jika nanti, uang Anda tak kembali, janganlah berkeluh kesah, apatah lagi merasa dirugikan, lalu bersedih-sedihan. Kenapa? Sebab motif dasar Anda, lah untuk membantu sesama manusia, bukan?