Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Beginikah Wartawan Kita?

22 Februari 2012   01:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:21 1056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Masa depan Anda tergantung Anda, relakah masa depan Anda rusak?
"Ya tidaklah Pak!"

"Oke-oke, saya tawarkan solusi?
"Solusi yang bagaimana?"

"Pastikan sebuah motor Suzuki Thunder baru terparkir di depan rumah saya"
"Kok begitu Pak?"

"Terserah Anda, yang jelas saya berikan waktu sampai jam 5 sore. Jika pesanan saya itu tidak dipenuhi. Itu risiko Anda"
"Terserah Anda juga. Yang penting saya tidak melakukan penyalahgunaan SPPD"

"Oke-oke, itu menurut Anda. Pikirkan baik-baik, apapun yang Anda akan lakukan jika nama Anda sudah beredar di media, pembaca dan masyarakat menilai Anda seorang PNS yang tidak beres. Hati-hati dengan wartawan Bung"
"Saudara mau memeras saya"

"Bukan memeras Bung. Saya ajak atur damai tapi Anda tidak mau"

-------------------------------------

Saya membaca dialog ini dengan termangu-mangu, nafas sedikit tersengal dan cukup bingung solusi apa yang hendak saya katakan kepada sahabat saya ini?. Sembari berpikir-pikir, ingatan saya tertuju kepada super kontraversi akan diberlakukannya tata tertib terhadap wartawan di gedung DPR-RI. Sejak awal saya tak respek dengan kebijakan atas rancangan peraturan peliputan oleh juranalis/wartawan.

Namun, setelah menyimak kasus ini, saya kok tiba-tiba memaklumi anggota dewan -yang terhujat dan sarat kritikan- itu untuk membuatkan tata tertib kepada wartawan-wartawan kita.

Walau rancangan itu dianggap lebay, saya tidak terpaku dengan rancangan tatib itu tetapi saya menelikung pandangan kepada Kode Etik Jurnalistik yang kadang tidak aktif kepada seseorang yang berprofesi sebagai wartawan. Dengan kasus yang penulis paparkan di atas, hanya satu ucapan tanya di akhir artikel ini: Beginikah Wartawan Kita?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun