Kujawab cukup panjang: "Saya cukup paham bagaimana menyikapi media sosial bahwa kesehatanku adalah segalanya. Saya memiliki ritme dalam bermedia sosial, saya tahu kapan mulai dan kapan mengakhirinya. Seluruh jasmaniku aktif merespon bila aku di gerbang kelelahan. Karena saya tak mau jadikan media sosial sebagai racun dalam keseharianku".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!