Ber-empati tentu tidak cukup dengan kata-kata saja lanjutkan dengan tindakan konkrit pemberian solusi sesuai SOP atau sesuai dengan nilai-nilai customer-centric. Oleh karena itu penting juga bagi para Manager untuk membuat SOP yang customer-centric untuk memudahkan ratio penerimaan solusi dari Customer Service. Sehingga akan mengurangi situasi deadlock yang menyulitkan para Customer Service yang berhadapan langsung dengan Customer.
Untuk menjaga budaya empati ini perlu dilakukan dengan komitmen dari high level management karena bentuk kebijakan-kebijakan pun harus berdasarkan rasa empati kepada Customer. Ditambah juga dengan refreshment training untuk teknik cara ber-empati kepada Customer, karena nilai empati adalah hal yang tumbuh di perasaan manusia jadi untuk memastikan selalu tertanam setiap hari memang perlu ada reminder atau refreshment berkala.
Jadi ingat kembali Customer yang menghubungi Customer Service pasti sedang punya masalah. Maka Customer  Service harus pahami masalahnya, pamahi perasaannya, ungkapan perasaan empatinya, dan ambil tindakan solusinya itulah empati yang lengkap yang harus diberikan di setiap layanan.
Dan percayalah empati adalah Customer Service, dan Customer Service adalah empatiÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H