Mohon tunggu...
Abahna Gibran
Abahna Gibran Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Pembaca

Ingin terus menulis sampai tak mampu lagi menulis (Mahbub Djunaedi Quotes)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenapa Istriku Selingkuh?

14 Desember 2019   13:41 Diperbarui: 14 Desember 2019   16:20 4118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Intisari online Grid-ID

Sajadah saya hamparkan di depannya. Lalu saya tunaikan salat malam, seraya memohon doa agar hati saya diberi ketabahan.

Esok paginya, seusai salat Subuh, istri saya sedang mempersiapkan sarapan di dapur. Sementara saya diam-diam membuka handphone miliknya yang tergeletak di atas bantal. Sungguh. Baru sekali itu saya berani memegang hape istri saya. Karena terdorong rasa penasaran, ingin mengetahui dengan siapa ia bicara tadi malam.

Saya pun merasa kaget dibuatnya nomor terakhir yang masuk adalah nomor seseorang yang saya kenal. Malahan yang lebih kaget lagi, ada beberapa pesan pendek dari orang itu yang isinya sangat pribadi. Dan arahnya apa lagi kalau antara keduanya ada jalinan hubungan spesial."

"Siapa lelaki itu?" saya pun menjadi penasaran dibuatnya.

"Ternyata orang pintar yang pernah kami datangi..." sahutnya lesu.

"Apa tindakanmu selanjutnya setelah mengetahui hal itu?"

"Saya tidak bertindak apa-apa. Tetap bersikap seperti biasa. Karena ingin mengetahui lebih jelas lagi. Paling tidak skandal itu ingin didengar dan dilihat  oleh saya sendiri.

Hari menjelang siang, saya berpura-pura berangkat ke kebun. Sementara istri saya sebagaimana biasa berangkat ke sekolah tempatnya mengajar. Setelah agak jauh, diam-diam saya menguntitnya dari belakang.

Memang ia masuk ke sekolah hari itu. Tapi saya tetap mengawasinya dari kejauhan. Dan dari tempat yang tersembunyi.

Begitu terdengar bunyi bel tanda istirahat, tak berapa lama tampak istri saya berdiri di gerbang sekolah. Matanya kelihatan seperti sedang mencari sesuatu. 

Selang beberap menit kemudian muncul sepeda motor yang dikendarai orang pintar yang kami kenal itu. Sesaat keduanya kelihatan berbicara, lalu istri saya naik di belakang sepeda motor yang dikendarai lelaki itu. keduanya berboncengan menuju arah kota kabupaten.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun