Apa boleh buat. Ari Ashkara harus siap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dan hal itu akan menjadi 'warning' bgi seluruh petinggi perusahaan pelat merah.Â
Siapa pun orangnya, jangan coba-coba bermain api dengan pemilik Grup Mahaka itu. Karena akibatnya, andaikata masih tetap melakukan praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme, maka pemecatan adalah nasib yang akan diterimanya.Â
Proses hukum pun sudah pasti akan menghantarkannya ke balik terali besi. Kalau terbukti secara sah dan inkrah telah melakukan pelanggaran, tentu saja.
Publik sudah pasti ada di belakang Erick Thohir apabila tetap memiliki komitmen seperti itu. Agar seluruh perusahan yang ada di bawah naungan kementeriannya mampu meraup laba, dan tidak terus merugi seperti selama ini -- sebagaimana yang banyak dialami banyak perusahaan pelat merah, maka selain memperbaiki manajemen, membuat banyak terobosan yang inovatif, juga bersih-bersih seperti yang dilakukannya sekarang ini agar tetap menjadi fokus program yang terus berlanjut.
Sehingga apabila kinerja Erick Thohir tetap sesuai dengan ekspektasi publik, tidak menutup kemungkinan pula, tongkat estafet kepemimpinan negeri ini akan jatuh ke tangannya.Â
Presiden Jokowi pun bisa jadi tidak akan sungkan lagi untuk mewariskan kursi RI-1 sepenuhnya terhadap pemilik klub sepakbola Persib yang menjadi kebanggaan warga Jawa Barat itu.
Ya. Siapa tahu paling tidak menjadi capres 2024 mendatang. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H