Mohon tunggu...
Abahna Gibran
Abahna Gibran Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Pembaca

Ingin terus menulis sampai tak mampu lagi menulis (Mahbub Djunaedi Quotes)

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Mata yang Jatuh Iba pada Prabowo-Sandiaga Uno

22 Agustus 2018   21:26 Diperbarui: 22 Agustus 2018   21:40 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau melihat kredibilitas dan kapabelitasnya di bawah rata-rata memang. Tapi karena tiga kali mencalonkan diri, tampaknya di punya ambisi yang kuat. Ditambah pula dengan modal yang dikeluarkan sudah begitu banyak. Apa boleh buat. Kami tidak tega juga melihatnya.

Begitulah. Bisa jadi Mas Kukuh juga sekarang ini memiliki pikiran seperti itu. Bukankah Prabowo juga dalam Pilpres mendatang akan tampil untuk ketiga kalinya mencalonkan diri. Siapa tahu Mas Kukuh jatuh iba karena kasihan kalau Prabowo jadi pecundang lagi.

"O, jadi Mas sekarang sudah berganti pilihan ya?"

Dia menatap saya dengan sorot yang tajam. Tapi tidak lama kemudian dia menebarkan senyumnya seraya menggelengkan kepala.

"Tidak. Saya jatuh iba terhadap beliau karena tak mau belajar dari kekalahannya. Sikapnya di dalam meraih simpati justru saya anggap kontra-produktif. Ditambah lagi dengan sikap orang-orang di belakangnya yang jumawa, dan seolah tak tahu etika. Belum lagi dengan calon pendampingnya yang sama sekali belum teruji. Baru beberapa bulan jadi wakil gubernur, bisa menjadi tolok ukur kedangkalan kinerjanya. Apa mau jualan janji-janji melulu? Sehingga kalau begini naga-naganya, tidak menutup kemungkinan Prabowo akan jatuh terperosok untuk ketiga kalinya."

"Kalau masalah pilihan, tidak berubah koq. Saya tetap memilih Jokowi. Apalagi sekarang memilih pendamping dari kalangan ulama, jadi semakin sinergi antara ulama dengan umara dalam mengelola Indonesia ke depannya."

Saya hanya manggut-manggut saja mendengar penjelasannya. Sementara dalam hati berucap kalau Mas Kukuh memang keukeuh, memiliki pendirian yang kuat. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun