Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Membandingkan Prestasi Sepak Bola Vietnam dengan Indonesia

23 Februari 2022   11:15 Diperbarui: 24 Februari 2022   15:24 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebab, suka maupun tidak langkah awal sepak bola Indonesia untuk menuju tingkat dunia, atau paling tidak di tingkat Asia, maka para pesaing di Asia Tenggara itu sebelumnya harus mampu untuk dilewati. 

Cetak Biru PSSI dan Revolusi Timnas Vietnam Menuju Panggung Dunia

Lalu pertanyaannya, sejauh mana PSSI yang merupakan otoritas sepak bola di Indonesia, ini melakukan langkah konkret untuk memajukan prestasi olahraga yang paling banyak digemari bangsa ini? Dan mengapa bisa sampai tertinggal satu langkah oleh Vietnam?

Tercatat jika perhatian serius pada sepak bola baru diberikan pemerintah Vietnam pada 1989. Kendati begitu, persepakbolaan masih belum beranjak jauh. Liganya acap dibelit skandal, timnasnya pun kerap jadi bulan-bulanan tim seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

Kebijakan terbuka yang mengizinkan keterlibatan pemain dan pelatih asing sejak tahun 2000 belum bisa memberikan kemajuan sesuai ekspektasi. 

Baru setelah mengetahui pangkal permasalahannya pada mentalitas di bidang pembinaan pemain usia dini, VFF berupaya berbenah pada awal 2007 dengan menggandeng klub top Inggris Arsenal FC dan sekolah sepak bola Prancis JMG Academy. Kerja sama itu menghasilkan pusat pelatihan HAGL-Arsenal JMG Academy di Pleiku yang infrastrukturnya berstandar internasional. 

Hasilnya, pada 2007 timnas Vietnam mampu mencapai perempatfinal Piala AFF –yang diulangi pada 2019. Pada 2018, Vietnam berhasil menjuarai Piala AFF dan setahun kemudian merebut medali emas cabang sepak bola SEA Games. Kini, tim berjuluk Golden Star Warriors itu membidik satu dari empat jatah Piala Dunia 2022 dari zona Asia.

Sementara itu pemerintah Indonesia ternyata baru memberikan perhatian khusus terhadap prestasi sepak bola melalui Inpres No 3/2019 yang ditandatangani Presiden Jokowi.

Sebagaimana diakui Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, inpres itu menjadi dasar bagi pihaknya untuk meningkatkan pembinaan sepak bola usia dini. Lantaran menurutnya, selama ini Indonesia belum memiliki sistem pembinaan yang baik untuk menghadirkan tim nasional yang berprestasi.

Atas dasar itu, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mulai serius menindaklanjuti Inpres No 3/2019. Dalam Kongres Tahunan 2021 lalu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan membentuk tim ad hoc untuk menerbitkan pedoman bagi semua pemangku kepentingan yang tertuang dalam inpres itu untuk gotong royong membangun sepak bola. 

Produk final dari tim ad hoc itu ialah menciptakan cetak biru pembangunan sepak bola nasional. Di dalam cetak biru itu, PSSI akan memberikan pedoman peran-peran konkret yang diharapkan dari 13 pemangku kepentingan yang disebut dalam Inpres Nomor 3/2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun