Harapan tim "Merah-Putih" yang ditargetkan mempertahankan gelar juara Piala AFF U-23 (sebelumnya disebut Piala AFF U-22) yang diraih di Kamboja pada 2019, akhirnya gagal berantakan.
Pasalnya Timnas Indonesia U-23 yang rencananya akan diberangkatkan ke Kamboja pada Jumat (11/2/2022), terpaksa harus dibatalkan karena beberapa pemain dan ofisial diketahui positif Covid-19, serta yang lainnya mengalami cedera.
Sebagaimana diumumkan PSSI di media sosial Twitter melalui @pssi, ada tujuh pemain yang positif covid-19,yaitu Ronaldo Joybera R Junior, Muhammad Ferrari, Braif Fatari, Taufik Hidayat, Irfan Jauhari, Ahmad Figo Ramadhani, dan Cahya Supriyadi.
Krisis pemain masih ditambah fakta bahwa ada empat pemain lain yang dalam pemantauan lantaran berada satu kamar dengan rekan yang lebih dulu positif covid-19. Empat pemain itu adalah Alfeandra Dewangga, Genta Alparedo, Muhammad Kanu Helmiawan, dan Marcelino Ferdinan.
Selain badai covid-19, ada pula masalah lain yaitu cedera. Tiga pemain yang masuk dalam kategori cedera saat ini adalah Gunansar Mandowen, Ramai Rumakiek, dan Muhammad Iqbal.
Situasi krisis pemain membuat Timnas Indonesia hanya punya satu kiper yaitu Muhammad Riyandi. Namun Riyandi juga baru menjalani karantina selama 10 hari.
Sehingga dengan demikian, harapan para pendukung Timnas Indonesia untuk menyaksikan skuad Garuda U-23 yang akan berlaga mempertahankan gelar juara yang diraihnya pada 2019 lalu, akhirnya pupus sudah.
Kita pun hanya bisa mengelus dada seraya menghela nafas panjang. Betapa Covid-19 begitu perkasanya meluluhlantakkan banyak rencana yang telah dirancang secara matang, harus gagal total - sebagaimana juga halnya dengan rencana timnas Indonesia U-23 yang akan menampilkan aksi para Wonderkid anyar, terpaksa harus dibatalkan.
Hanya saja kalau misalnya masih punya rasa penasaran, boleh jadi yang harus bertanggung jawab atas kegagalan tersebut adalah PSSI sendiri.Â
Betapa tidak. Dengan memusatkan kegiatan seluruh pertandingan Liga 1 dan pemusatan latihan timnas U-23 di Bali, merupakan makanan empuk bagi Covid-19 untuk menularkan virus Corona yang menakutkan itu.
Terbukti tidak hanya para pemain Timnas U-23 yang banyak positif terpapar pandemi Covid-19 itu. Para pemain klub Liga 1 pun sudah sangat banyak juga yang menjadi korbannya.
Oleh karena itu sebaiknya PSSI untuk kembali mengkaji ulang setiap kegiatan yang akan dilaksanakan, jangan sampai peristiwa pahit ini terulang kembali di masa mendatang.
Soalnya agenda kegiatan yang harus diikuti Timnas Indonesia begitu padat. Faktor kesehatan dan keselamatan tetap harus menjadi prioritas utama. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H