Pertandingan persahabatan, atau disebut juga FIFA Matchday antara timnas Indonesia dengan Timor Leste dua kali berturut-turut yang dimenangkan skuad Garuda, telah menggeser posisi Singapura, dan membuat petinggi PSSI semakin berambisi untuk mempertemukan timnas Indonesia dengan lawan yang lebih kuat lagi.
Sebagaimana yang direncanakan ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan, alias Iwan Bule, yang akan mencari lawan tanding sekelas Tajikistan danUzbekistan, dua negara di Asia yang memiliki ranking FIFA jauh di atas Indonesia, hingga Kroasia yang sudah termasuk negara di kawasan Eropa dengan timnas sepak bolanya dalam jajaran kelas dunia.
Betapa tidak. Kroasia tercatat pernah dua kali tampil dalam Piala Dunia FIFA. Mereka membuat kejutan dengan menjadi juara ketiga pada edisi perdana yang mereka ikuti pada Piala Dunia FIFA 1998.
Kemudian pada edisi kedua yang mereka ikuti pada Piala Dunia FIFA 2018, Kroasia mampu menjadi juara kedua, setelah kalah dari Prancis dengan skor 4–2 pada pertandingan final. Dalam edisi 2018, pemain Kroasia Luka Modrić berhasil menjadi pemain terbaik.
Sementara timnas  dua negara dari kawasan Asia Tengah, ini meskipun belum tercatat sebagai kesebelasan elit Asia, sebagaimana dikutip dari bola.okezone.com, ranking FIFA Uzbekistan adalah 84, dan Tajikistan berada di posisi 116.
Adapun posisi timnas Indonesia sendiri setelah memetik kemenangan dalam dua kali pertemuan dengan timnas Timor Leste 4-1 dan 3-0, yang sebelumnya bertengger di peringkat 164, langsung meningkat di peringkat 160, dan secara otomatis akan menggeser posisi Singapura.
Menyoal ambisi PSSI untuk mempertemukan timnas Indonesia dengan dua negara dari kawasan Asia Tengah, Tajikistan dan Uzbekistan, dan satu negara dari belahan Eropa, sepertinya merupakan suatu hal yang musykil dan mustahil akan sejalan dengan niat petinggi PSSI.
Betapa tidak. Apabila melihat peringkat FIFA dari ketiga negara yang telah diagendakan PSSI, bukannya peringkat timnas kebanggaan Indonesia yang akan lebih meningkat lagi, melainkan malah tidak menutup kemungkinan justru akan terpuruk turun kembali.
Bukankah ketika berhadapan dengan timnas Afghanistan saja yang juga berasal dari kawasan Asia Tengah, dengan peringkat FIFA yang sebelumnya 152, Â timnas Indonesia dapat dikalahkan dengan skor 1-0, dan peringkat negara yang saat ini dikuasai kelompok Taliban, itu peringkatnya meningkat menjadi 150.Â
Pertandingan uji coba tersebut digelar di Stadion Gloria, Antalya, Turki pada Selasa (16/11/2021)lalu, padahal sepanjang laga, timnas Indonesia dan Afghanistan bermain sama kuat dan skor imbang 0-0 sempat bertahan lama.Â
Namun, Timnas Afghanistan berhasil mencuri gol melalui Omid Popalzay pada menit ke-85. Dan skor 1-0 untuk kemenangan Timnas Afghanistan itupun bertahan hingga wasit meniupkan peluit panjang.Â
Hasil laga tersebut terdaftar dalam FIFA Matchday sehingga mempengaruhi pada ranking FIFA kedua tim. Dengan kekalahan tersebut, Timnas Indonesia harus kehilangan 4,43 poin dalam klasemen ranking FIFA yang diumumkan pada Jumat (19/11/2021) lalu.Â
Oleh karena itu, ketika itu, posisi Timnas Indonesia di ranking FIFA harus melorot satu peringkat dari peringkat ke-165 menjadi 166.
Oleh karena itu, keputusan Iwan Bule untuk mempertemukan timnas Indonesia dengan dua negara dari kawasan Asia Tengah, dan satu lagi dari Eropa, dengan prestasinya yang tidak diragukan lagi, selain dianggap suatu yang mustahil dapat meraih kemenangan, juga dianggap sikap yang gegabah, dan malah akan merusak semangat timnas Indonesia yang saat ini baru saja bangkit dari keterpurukannya.
Bagaimanapun saat dua kali berhadapan dengan timnas Timor Leste saja, timnas Indonesia masih tampak jelas banyak kelemahan yang harus diperbaiki lagi.
Oleh karena itu, kalau boleh ikut untuk urun-rembuk, apabila tujuannya untuk meningkatkan peringkat FIFA, sebaiknya mencari lawan tanding yang peringkatnya tidak terlalu jauh berbeda.
Misalnya saja Timnas Yaman dengan peringkat FIFA 151 dari zona Asia Barat, dan Turkmenistan (133), atau mencoba untuk kembali berhadapan dengan Afghanistan (150) dari zona Asia Tengah. Siapa tahu akan memetik kemenangan, atau paling tidak hasil yang seimbang.
Akan tetapi apabila tujuannya hanya untuk meningkatkan performa dan mental para pemain, dan tanpa diembel-embeli untuk meningkatkan peringkat FIFA, memang tidak ada salahnya jika dipertemukan dengan Kroasia, bahkan Italia maupun Spanyol juga.
Paling tidak Timnas Indonesia dapat memetik banyak pengalaman, baik dalam meningkatkan skill dan mental, dan juga bagaimana bermain menghadapi tim-tim yang tangguh di kancah internasional.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H