Pernyataannya itu memberikan kesan, bahwa aparat memiliki hak istimewa, dan berbeda dengan masyarakat biasa. Padahal asas hukum yang berlaku di Indonesia ini, tidak pandang bulu, dan tidak tebang pilih. Mau pejabat, aparat, maupun aparat penegak hukum sendiri diperlakukan sama. Tidak ada perbedaannya. Kecuali... Ya, praktik kongkalikong masih berlaku... Entahlah!
4. Januari 2022, Â Sindir Kajati Bahasa SundaÂ
Anggota Komisi III DPR, Arteria Dahlan, melontarkan permintaan kontroversial setelah meminta Jaksa Agung mencopot salah satu kajati karena menggunakan bahasa Sunda dalam rapat. Permintaan itu disampaikan Arteria dalam rapat kerja Komisi III DPR RI dengan Jaksa Agung (JA) ST Burhanuddin hari ini.
"Ada kritik sedikit Pak JA ada Kajati pak dalam rapat dalam raker itu ngomong pakai bahasa Sunda," kata Arteria di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/1).Â
Politikus PDIP itu mendesak Jaksa Agung untuk mencopot Kajati tersebut. Namun Arteria tidak menyebut siapa Kajati yang ia dimaksud.Â
"Ganti pak itu. Kita ini Indonesia pak. Nanti orang takut, kalau pake bahasa Sunda ini orang takut, ngomong apa, sebagainya. Kami mohon yang seperti ini dilakukan tindakan tegas," ungkapnya.
Tampaknya Arteria Dahlan ini masih harus belajar sejarah dan budaya dari setiap daerah di Indonesia. Atau jangan-jangan di partai berlogo kepala banteng dengan moncong putih ini tidak diajarkan sejarah dan tatakrama kesopanan yang sesuai adat ketimuran?
Suku Sunda menurut Badan Pusat Statistik, merupakan suku bangsa kedua terbesar setelah Jawa.
Dengan sikap rasis terhadap urang Sunda, silahkan bagaimana reaksi mereka terhadap Arteria Dahlan maupun PDIP sendiri. Silahkan periksa di media sosial, maupun dalam percakapan sehari-hari baik di kota maupun di pelosok desa.
PDIP yang memang dalam Pemilu dan Pilpres 2019 lalu kalah telak dari Gerindra, tidak menutup kemungkinan di Pemilu dan Pilpres 2024 akan semakin terpuruk saja.
Betapa masyarakat Sunda merasa dihina dan dimarjinalkan oleh seorang kader PDIP. Sehingga dengan demikian, sikap arogansi Arteria Dahlan bisa jadi bumerang bagi partainya pimpinan Megawati ini.