Sementara mereka yang dipanggil PSSI saat ini, seperti nama Ezra Wailan, Elkan Baggott, Sandy Walsh, Ragnar Oratmangoen, dan yang lainnya, dalam tubuhnya ada mengalir darah Indonesia, baik dari garis ayah, maupun ibunya.
Selain itu, mereka pun masih banyak yang berusia muda, serta memiliki talenta yang mumpuni. Paling tidak memiliki mental di atas rata-rata pemain lokal Indonesia.
Tapi terlepas dari kritik balik, maupun tuntutan netizen yang meminta Haruna Sumitro dipecat dari jabatannya sebagai anggota Exco PSSI, padahal sebelum mengumbar kritikan yang diumbar di depan publik, ada baiknya seorang Haruna membicarakan persoalan tersebut secara internal terlebih dahulu.
Bagaimanapun bagi seseorang yang menjadi suatu bagian dari sebuah organisasi, tentunya telah mengetahui adanya etika dan aturan berorganisasi.Â
Paling tidak demi menjaga keutuhan, dan kerjasama untuk sebuah tujuan di dalam organisasi, satu sama lain harus saling menghormati. Bukan bersikap yang terkesan hendak menjatuhkan.
Apa lagi menghadapi seorang Shin Tae-yong, yang kemungkinan besar memiliki banyak perbedaaan budaya, karakter, maupun watak pribadinya dengan bangsa Indonesia, sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, perlu kiranya untuk tetap menghormatinya. Baik sebagai sesama manusia, maupun sebagai tamu yang sedang memberikan sumbangsihnya demi kemajuan prestasi sepak bola Indonesia.
Melalui tulisan ini, secara pribadi penulis, tetap memberikan apresiasi kepada Mister Kamdok-nim (bahasa Korea, artinya pelatih), Shin Tae-yong, untuk tetap ajeg dalam kiprahnya, melatih timnas Indonesia.
Bagaimanapun untuk meraih prestasi yang tinggi, dan merebut gelar juara di dalam setiap pertandingan, membutuhkan proses yang cukup panjang. Tidak gampang memang, seperti membalikkan telapak tangan, atau juga memasak mie instan di saat perut kosong keroncongan.
Oleh karena itu, biarkanlah anjing menggonggong, mister Kamdok-nim jangan berhenti memajukan prestasi sepak bola Indonesia ini. Kita tetap mendukung Anda.Â
Mereka yang suka berteriak, dan nyinyir menghabiskan energinya, adalah mereka yang mungkin saja mendukung Anda, tapi dengan cara yang berbeda.Â
Positif thinking saja. ***