Memang selama ini timnas Indonesia belum sekalipun meraih gelar juara turnamen piala AFF. Paling bagus cuma sampai runner-up saja. Tapi tahukah Haruna, sebelum ditangani Shin Tae-yong, timnas Garuda di turnamen piala AFF senantiasa menyertakan pemain yang didominasi oleh para senior yang usianya sudah tua.
Sedangkan di dalam turnamen piala AFF kemarin di Singapura, pelatih asal Korea Selatan, ini lebih memprioritaskan para pemain muda yang pengalamannya dalam even internasional masih minim.
Tapi meskipun demikian, Pratama Arhan, Ramai Rumakiek, dan kawan-kawan, akhirnya cukup disegani, dan mendapatkan apresiasi dari masyarakat bola di luar negeri.
Begitu juga, Direktur Klub Madura United, ini dengan lantang menyikapi program naturalisasi pemain timnas Indonesia warga keturunan yang sedang berkiprah di berbagai klub sepak bola khususnya kawasan Eropa.
Dalam pandangan anggota Exco PSSI, itu pemain-pemain yang pernah dinaturalisasi PSSI tak memberikan dampak yang signfikan untuk prestasi timnas Indonesia.
“Saya termasuk rezim yang tidak setuju naturalisasi. Kenapa? Karena saya selalu berdebat urusan naturalisasi.”
“Ambil saja contoh, apa yang dihasilkan dari naturalisasi selama ini? Mulai dari era Christian Gonzales sampai rombongan Greg Nwokolo dan Victor Igbonefo.”
Sontak saja kritikan tajam yang dilontarkan Haruna Sumitro pun menjadi perbincangan panas, terutama di kalangan netizen yang biasa bicara tanpa batas, di media sosial Twitter khususnya, menjadi trending topik yang lumayan menghebohkan, alias viral yang disertai dengan tanda pagar #harunaOut.
Bagaimanapun penilaian Haruna Sumitro bisa disebut menggunakan sudut pandang lama yang sama sekali jauh berbeda dengan kondisi sekarang ini.
Baik Christian Gonzalez, maupun Greg Nwokolo, dan Victor Igbonefo yang disebutnya tadi, memang jelas berbeda dengan program naturalisasi yang dilakukan Shin Tae-yong sekarang ini.
Tiga nama tadi sama sekali tidak ada darah warga Indonesia sama sekali di dalam tubuhnya. Murni berasal dari ras yang berbeda.