Begitu juga dengan erupsi gunung tertinggi di pulau Jawa, yakni gunung Semeru yang terletak di ujung timur pulau Jawa, yang terjadi di penghujung tahun 2021.
Berdasarkan data Pos Komando (Posko) Penanganan Darurat Bencana Erupsi Semeru, per Sabtu (25/12/2021), tercatat ada 54 orang meninggal dunia, sedangkan 6 warga dinyatakan hilang.Â
Sementara total rumah rusak mencapai 1.027 unit. Rumah rusak ini tersebar di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, dengan kategori rusak berat 505 unit. Sedangkan di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, rumah rusak berat 85 unit dan rusak berat 437 unit.
Mungkin di antara pembaca masih ada yang bertanya, mengapa di Indonesia ini begitu rawan dengan bencana bumi, dan erupsi gunung berapi?
Dilansir dari worldatlas.com, Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera. Hal ini memang menyebabkan Indonesia sebagai tempat strategis untuk perdagangan dan menjalin antar negara.Â
Namun, di balik itu semua ada dampak buruk seperti gempa bumi yang sering terjadi. Hal ini terjadi karena Indonesia terletak di antara lempeng Australia, lempeng Eurasia dan lempeng pasifik. Selain itu juga Indonesia termasuk dalam cincin api pasifik, yang tidak lain gugusan gunung berapi di dunia.Â
Hal ini yang kemudian menjadi penyebab kenapa di Indonesia sering sekali terjadi gempa bumi, baik vulkanik maupun tektonik.Â
2. Pergerakan lempengÂ
Salah satu penyebab terjadinya gempa adalah pergerakan lempeng bumi. Pergerakan lempeng ini menghasilkan tekanan yang berujung pada terjadinya gempa. Besar kecilnya gempa tergantung pada besar tekanan yang terjadi karena pergerakan lempeng ini.Â
Teori dari lempeng tektonik menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan. Sebagian besar area dari lapisan kerak ini akan hayut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan ini kemudian bergerak perlahan sehingga terpecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya.Â
Hal inilah yang menjadi penyebab terjadinya gempa tektonik. Karena letak Indonesia berada dalam tiga lempeng bumi. Jika salah satu dari ketiga ini bergerak dan bergesekan dengan lempeng lain, maka kemungkinan terjadinya gempa sangatlah besar.Â