Sementara untuk mewujudkan impian dan harapan tersebut, sebenarnya sudah sejak lama diupayakan PSSI.Â
Kita tentunya masih ingat dengan projek Garuda Primavera dan Baretti pada rentang waktu 1993-1996.Â
Ketika itu para pemain masa depan Indonesia pada era tersebut menjalani latihan di Italia.
Tim Primavera diikuti pemain U-19 Indonesia, sementara Baretti merupakan program untuk pemain U-16.
 Dari program Primavera dan Baretti kita mengetahui lahirnya para pemain Timnas Indonesia, seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti, Yeyen Tumena, maupun Uston Nawawi.
Selanjutnya usai program tersebut kemudian PSSI kembali mengambil langkah serupa ketika mengirim para pemain U-17 mengikuti program Sociedad Anonima Deportiva (SAD) pada tahun 2008, yang berjalan selama lima tahun hingga 2013Â di Uruguay, negara yang dua kali meraih gelar juara Piala Dunia.
Adapun para pemain yang pernah mengikuti program tersebut, antara lain Hansamu Yama Pranata, Manahati Lestusen, Rizki Pellu, Syamsir Alam, atau juga Yandi Sofyan Munawar
Hanya saja ternyata dari tiga program yang dibuat secara berturut-turut tersebut belum bisa menghasilkan tim yang mampu berbicara banyak. Baik di tingkat regional, apa lagi di tingkat Asia dan dunia.
Bisa jadi belajar dari tiga program yang pernah dilakukannya tersebut, PSSI kembali membuat program pembinaan pemain mudanya dengan menimba ilmu sepak bola ke luar negeri.
Adalah negerinya Ratu Elizabeth, Inggris yang menjadi tujuannya. Program ini merupakan kerja sama PSSI dengan Super Soccer TV ini akan berlangsung selama 10 tahun.
Mereka yang dikirim ke Inggris adalah para pemain U-17, dalam program yang dinamakan Garuda Select untuk ditempa skill dan mentalnya, dengan misi untuk mengembangkan sayap Garuda Indonesia agar bisa terbang tinggi ke pentas sepak bola dunia, tentunya.
 Adapun para pemain yang tergabung dalam program Garuda Select direkrut dari seluruh pelosok Indonesia, untuk mengikuti program akselerasi pengembangan pemain muda yang diselenggarakan di Inggris dan Italia.Â