Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gas Elpiji Nonsubsidi Naik Kok Ahok yang Disalahkan

7 Januari 2022   14:57 Diperbarui: 7 Januari 2022   15:02 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Ketakutan masyarakat akar rumput mencuat seiring dengan penolakan sejumlah kelompok mengurus dan mensalatkan jenazah pemilih Ahok pada putaran pertama pilkada 2017 yakni 15 Februari 2017.

Hingga saat ini, kubu yang terbelah dua itu, ternyata masih tetap terbawa-bawa di berbagai ranah kehidupan mereka.Termasuk kenaikan harga LPG nonsubsidi yang saat ini tengah menjadi perbincangan hangat.

Padahal sejatinya, kenaikan harga harga gas elpiji nonsubsidi sudah resmi diberlakukan sejak 25 Desember 2021 dengan rerata kenaikan antara Rp1.600 hingga Rp2.300 per Kg.

Adapun yang menjadi alasannya, sebagaimana dikutip dari laman resmi PT Pertamina Tbk adalah karena tren harga Contract Price Aramco (CPA) sebagai acuan harga LPG mengalami peningkatan tertinggi di Bulan November mencapai 847 USD/metrik ton, atau meningkat 57 persen sejak Januari 2021. Tren kenaikan harga CPA itu juga tercatat yang tertinggi sejak tahun 2004.

Harga CPA pada bulan November (kemarin) juga tercatat 74 persen lebih tinggi dibandingkan tahun 2017 atau 4 tahun sejak PT Pertamina Tbk melakukan penyesuaian harga terakhir, dan harga di Bulan Desember pun juga masih jauh diatas harga CPA tahun 2017. 

Dengan memperhitungkan tren kenaikan harga pasar CPA, maka dilakukan penyesuaian harga untuk produk LPG nonsubsidi dengan tetap mempertimbangkan kondisi ekonomi masyarakat.

Meski dilakukan penyesuaian harga, akan tetapi harga jual LPG nonsubsidi yang berlaku di Indonesia saat ini dianggap masih sangat kompetitif, yakni sekitar Rp11.500/Kg. 

Pasalnya, harga LPG di beberapa negara Asean lainnya dinilai jauh lebih mahal. Di Vietnam misalnya, harga jual LPG mecapai sekitar Rp 23.000/Kg, Filipina sekitar Rp 26.000/Kg, dan Singapura sekitar Rp 31.000/Kg.

Begitu juga dengan mereka yang menunjuk-nunjuk hidung Ahok sebagai biang kerok terjadinya kenaikan harga LPG nonsubsidi, adalah mereka yang kesehariannya menggunakan gas elpiji 3 kilogram, yang harganya sama sekali tidak ada kenaikan.

Sebagaimana juga halnya saat demonstrasi 212, para pengikutnya itu cuma nurut atas ajakan orang lain saja. Dan saat ditanya duduk perkaranya, mereka geleng-geleng kepala. 

Pokoknya ikut meramaikan saja. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun