Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menyoal Hasil Imbang Garuda Vs Singa, Siapa Lagi yang Disalahkan?

23 Desember 2021   08:32 Diperbarui: 23 Desember 2021   08:47 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Elkan Baggott berebut bola dengan Ikhsan Fandi (kompas.com/AFP/GETTY IMAGES)

Ketika tim yang didukungnya memetik kemenangan, atau juga hanya mendapatkan hasil imbang, terlebih lagi kalau sampai menelan kekalahan, masih saja ada yang nyinyir. Seakan-akan dirinya sendiri yang paling maha benar.

Padahal, boleh jadi orang yang gampang menyalahkan pemain dan pelatih itu belum pernah sekalipun merasakan atmosfer di lapangan. Sebagai pemain, sebagaimana mereka yang sekarang jadi punggawa kesebelasan Indonesia. Atau paling tidak jadi pemain sepak bola tingkat tarkam.

Bagaimana bola harus ditendang, ditangkap, direbut, atau juga diamankan dari serangan lawan, dan tentunya harus berlari ke sana kemari dengan kencang.

Begitu juga dengan pelatih di pinggir lapangan. Bagaimana Shin Tae-yong bersama para asistennya harus memutar otak, dan memberikan komando bagi seluruh anak asuhnya yang tengah berjibaku selama berlangsungnya pertandingan.

Ihwal hasil imbang di leg pertama babak semifinal turnamen piala AFF antara Indonesia vs Singapura pun, sebagaimana dikemukakan Shin Tae-yong seusai pertandingan, faktor kelelahan juga yang menjadi salah satu penyebabnya.

Selain itu juga adalah Singapura sebagai tuan rumah, merupakan faktor yang tidak bisa disangkal lagi sebagai pendorong semangat anak asuh Tatsuma Yoshida, dan dukungan supporternya, tentu saja.

Sementara faktor-faktor lainnya tidaklah begitu dipersoalkan. Apa lagi jika melihat perbandingan rata-rata usia para pemain dari kedua kesebelasan.

Sesungguhnya Indonesia diuntungkan dengan usia para pemain yang relatif masih muda, dibandingkan dengan para pemain Singapura yang kebanyakan sudah berkepala tiga.

Terlebih lagi meski mereka masih banyak yang berusia muda, tapi beberapa dari mereka sudah terasah pengalamannya di kancah liga Eropa dan Asia. 

Sebagaimana halnya Elkan Baggott, Ezra Wailan, Witan Sulaeman, Egy Maulana Vikri, Asnawi Mangkualam, dan yang lainnya.

Kiranya hal itu pun tidak boleh diabaikan. Sebaliknya justru akan memberikan andil sebagai pendorong rasa percaya diri seluruh tim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun