Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mulan Jameela, Karantina, dan Satgas Pencipta Kasta

18 Desember 2021   14:23 Diperbarui: 18 Desember 2021   14:41 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika rakyat bertanya saat dicekam kekhawatiran, penguasa pun menjawabnya dengan peraturan yang dianggap bertolak belakang dengan prinsip keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang dianutnya.

Tak syak lagi. Pertanyaan susulan pun muncul silih berganti. Penuh keheranan, berbaur dengan ketidakpahaman dengan apa terjadi.

Bermula dari munculnya varian baru virus Corona yang bernama Omicron. Menurut otoritas yang berwenang, varian baru itu pertama kali ditemukan di negerinya Nelson Mandela - nun di Afrika Selatan.

Konon varian Omicron ini sedikit berbeda dengan varian-varian sebelumnya. 

Meskipun mungkin kita pernah mendengar bahwa gejala Omicron ringan, namun para dokter dan ahli kesehatan mengatakan itu belum tentu gejala sebenarnya. 

Hingga saat ini, sebagaimana dikutip dari kompas.com, ilmuwan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) bekerja sama dengan mitra untuk mengumpulkan data dan sampel virus yang dapat dipelajari untuk menjawab pertanyaan penting tentang varian Omicron. 

Apa Saja Gejala Omicron?  

Sebuah laporan baru dari CDC menganalisis data dari 43 kasus COVID-19 di AS yang disebabkan oleh Omicron dan menemukan bahwa pasien umumnya memiliki gejala-gejala berikut: Batuk, kelelahan, hidung tersumbat, dan pilek. 

Seorang dokter yang merawat pasien Omicron di Afrika Selatan pada akhir November lalu mengatakan bahwa orang yang terinfeksi varian ini sejak dini memiliki gejala yang sangat ringan. 

Menurut Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan Dr Angelique Coetzee, gejalanya adalah merasakan kelelahan selama beberapa hari, sakit dan nyeri di tubuh dengan sedikit sakit kepala. Pasien yang dia tangani juga mengeluhkan gatal di tenggorokan, tidak batuk atau kehilangan indra perasa dan penciuman, tetapi dia dinyatakan positif COVID-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun