Karena sakit hati yang tak terperi, dan merasa malu yang mengharu, lantaran dicaci-maki di depan banyak orang, sebagai perempuan muda yang masih lugu, akhirnya Diah langsung memutuskan untuk pulang ke kampung.
Kurang dari sebulan berada di kampung, Diah ternyata mendapatkan gangguan jiwa. Sampai sekarang. Padahal atas bantuan warga dan pemerintah desa, pernah beberapa kali diusahakan untuk diobati di rumah sakit jiwa.Â
Saya pun hanya bisa mengelus dada setiap kali melihatnya lewat di depan rumah sambil ngoceh, menceracau sendirian. ***
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!