Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gegara Keseringan Bimbel Bersama, May Pun Berbadan Dua

13 November 2021   09:00 Diperbarui: 13 November 2021   09:09 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: alinea.id)

Mau dan bapak kepala sekolah pun terkejut mendengarnya. Tapi sejurus kemudian, bapak kepala sekolah tampak wajahnya berubah jadi gembira. Dikatakannya kepada dokter bahwa kabar kehamilan May yang diakui sebagai istrinya merupakan hal yang sudah lama dinantikannya.

Akan tetapi saat May dan bapak kepala sekolah sudah jauh dari tempat praktek dokter itu, di dalam mobil bapak kepala sekolah dengan nada menghiba minta May supaya mau menggugurkan kandungannya. 

Dikatakan bapak kepala sekolah saat itu, bagaimana nama baiknya sebagai kepala sekolah akan tercemar jika masyarakat mengetahui hal tersebut. Begitu juga dengan rumah tangganya yang dikatakannya selama itu cukup harmonis, tidak menutup kemungkinan akan berubah berantakan.

Diingatkannya juga kalau May yang masih duduk di bangku kelas dua SMP, selain masih sangat muda, juga harus tetap dapat melanjutkan pendidikannya.

Mendengar permintaan dan ungkapan bapak kepala sekolah, saat itu May bimbang dibuatnya. Menurut guru ngaji yang pernah didengarnya, menggugurkan kandungan sama dengan membunuh manusia juga. Termasuk dosa yang sangat besar hukumnya. Tapi di sisi lain, dirinya pun mengiyakan penjelasan bapak kepala sekolah yang penuh pengharapan. May tak tahu harus memilih jalan yang mana menyelesaikan masalah yang menimpanya.

Sebagaimana juga kami berlima saat itu. Merasa kebingungan, bagaimana pun memang permasalahan yang dihadapi May dan bapak kepala sekolah harus ada penyelesaiannya. Tapi harus bagaimana?

Sesaat kami berlima sepakat untuk menyimpan hal tersebut sebagai rahasia di antara kami saja. Alasannya kalau tidak berhati-hati, kami takut berakibat fatal bagi semua pihak. Termasuk kami. Paling tidak, ketika itu, kalau kabar itu jadi terdengar khalayak ramai, jangan-jangan kami yang disalahkan. Sehingga kami mendapat hukuman tidak naik kelas misalnya.

Hanya saja, meskipun di antara kami berlima bersepakat untuk merahasiakannya, ternyata aib tersebut akhirnya terbuka juga. Ibarat tumpahan minyak bensin yang terbakar sepercik api laiknya. Begitu cepat tersebar kemana-mana. Dan entah siapa yang pertama kali membocorkannya.

Hanya saja yang jelas, tak lama kemudian bapak kepala sekolah dicopot dari jabatannya, dan dituntut untuk segera menikah dengan May yang masih di bawah umur, tapi sudah berbadan dua.

Sementara kami berlima setelah peristiwa yang memalukan itu beredar luas, hanya mampu menghela nafas sambil tersenyum getir lantaran mendengar celetukan salah seorang teman. 

"Gara-gara terlalu sering bimbel berduaan saja di kamar sih, jadi berakibat fatal..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun